Mendadak Syria

Mendadak Syria-Istimewa-

Saya tahu banyak penerbangan dari Hong Kong arah Doha. Kami pun pilih Qatar Airways. Masih ada waktu sembilan jam lagi. Gus Najih saya minta berangkat dari Jakarta. Bertemu di Doha. Ia agak kesulitan cari tiket mendadak. Tapi dapat. Dua kali lipat lebih mahal daripada harga pulangnya.

Kami mendarat lebih dulu di Doha. Punya waktu empat jam menunggu penerbangan ke Damaskus. Saya lihat layar lebar berisi jadwal penerbangan: yang ke Damaskus belum ditentukan akan lewat gate berapa. 

Empat jam di bandara Doha tidak akan terasa. Bandara ini besar sekali. Megah. Indah. Ada hutan mininya di dalamnya.

Saya ingin mandi dulu.

"Kamar mandi penuh," jawab petugas. "Bisa tunggu?" katanyi ramah.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

"Kira-kira berapa lama?"

"Satu jam," jawabnyi.

Saya pun kembali ke kursi. Pesan makanan. Tidak ada prasmanan di lounge ini. Yang ada: daftar menu. Pelayan akan mengambilkan apa yang kita pesan. Seperti di restoran besar.

Saya pun tengok kanan-kiri: cari colokan listrik. Tidak ketemu. Inilah kelemahan kedua bandara ini: tidak ada colokan listrik di kursi-kursi mewahnya. Untuk zaman sekarang, colokan listrik tipe USB lebih penting dari kemewahan kursinya.

"Saya sudah menunggu di gate B4," tulis Gus Najih lewat WA.

"Sudah pasti di gate 4?"

Gus Najih pun mengirim foto layar lebar. Rupanya saat saya sibuk membaca komentar para perusuh Disway, keputusan gate itu dibuat. Kami pun mencari Gus Najih ke sana. Sambil kembali lihat fotonya: wajahnya seperti apa.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan