Mata Berdarah: Kenali Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Senin , 22 Sep 2025 - 14:21

Ilustrasi Mata Berdarah -ciputrasmgeyeclinic-

Penggunaan lensa kontak yang salah.

Alergi mata.

Mengejan terlalu kuat.

Adanya tumor pada mata.

Gejala dan Kapan Harus ke Dokter

Menariknya, perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak menimbulkan rasa sakit maupun gangguan penglihatan. Banyak orang baru menyadarinya saat bercermin atau diberi tahu orang lain.

Meski umumnya bercak merah akan hilang sendiri dalam 1–2 minggu, sebaiknya jangan mengabaikan kondisi ini. Segera temui dokter jika perdarahan sering berulang, disertai nyeri, atau mengganggu penglihatan. Dokter bisa melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk tes darah, serta meresepkan obat tetes atau terapi lain sesuai penyebabnya.

mata berdarah: kenali penyebab dan kapan harus ke dokter                            oku ekspres. com- pernahkah saat bercermin kamu melihat bagian putih mata tampak merah, seperti ada bercak darah? atau mungkin ada orang lain yang memberi tahu hal tersebut? kondisi ini dikenal dengan istilah perdarahan subkonjungtiva, yaitu pecahnya pembuluh darah kecil pada bagian putih mata (sklera).
perlu dipahami, “mata berdarah” bukan berarti mata mengeluarkan darah layaknya di film horor. sebenarnya, kondisi ini hanya menunjukkan adanya bercak merah akibat pembuluh darah halus di lapisan konjungtiva yang pecah.
apa itu perdarahan subkonjungtiva?
konjungtiva adalah lapisan tipis dan transparan yang menutupi sklera serta bagian dalam kelopak mata.
karena di area ini terdapat banyak pembuluh darah kecil yang rapuh, sedikit tekanan atau cedera dapat membuatnya pecah dan menimbulkan bercak merah.
baca juga:7 tanaman herbal ampuh untuk sembuhkan sakit mata
baca juga:6 tanaman yang dipercaya bisa sembuhkan sakit mata
penyebab mata berdarah
ada berbagai faktor yang bisa memicu pecahnya pembuluh darah di mata, di antaranya:
diabetes
kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, termasuk pada retina maupun konjungtiva.
gangguan pembekuan darah
kelainan ini bisa membuat tubuh lebih rentan mengalami perdarahan, baik di dalam maupun luar tubuh, termasuk pada mata.
infeksi mata berat
jika tidak segera ditangani, infeksi dapat melemahkan pembuluh darah sehingga mudah pecah.
baca juga:7 cara ampuh mengatasi mata merah sebelah kiri secara alami dan cepat
baca juga:cara ampuh mencegah iritasi kulit dan mata akibat polusi udara
hipertensi
tekanan darah tinggi berisiko memicu pecahnya pembuluh darah, termasuk pada mata (retinopati hipertensi).
trauma mata
benturan, terkena benda tumpul, atau cedera langsung dapat menyebabkan perdarahan di sklera.
selain itu, ada beberapa pemicu lain yang kerap terjadi, seperti:
bersin atau batuk terlalu keras.
mengucek mata dengan kasar.
mengangkat beban berat.
masuknya benda asing ke mata.
kekurangan vitamin c dan k.
efek obat pengencer darah atau aspirin.
pascaoperasi mata (misalnya lasik atau katarak).
penggunaan lensa kontak yang salah.
alergi mata.
mengejan terlalu kuat.
baca juga:dampak stroke pada mata yang harus diwaspadai
baca juga:cara mengurangi mata minus secara alami tanpa operasi
adanya tumor pada mata.
gejala dan kapan harus ke dokter
menariknya, perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak menimbulkan rasa sakit maupun gangguan penglihatan. banyak orang baru menyadarinya saat bercermin atau diberi tahu orang lain.
meski umumnya bercak merah akan hilang sendiri dalam 1–2 minggu, sebaiknya jangan mengabaikan kondisi ini. segera temui dokter jika perdarahan sering berulang, disertai nyeri, atau mengganggu penglihatan. dokter bisa melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk tes darah, serta meresepkan obat tetes atau terapi lain sesuai penyebabnya.