Cicilan Kedua
Momen Jokowi berbincang dengan Erick Thohir dan Prabowo Subianto ketika menyaksikan laga FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di GBK, Senin, 19 Juni 2023. -Dhemas Reviyanto / Antara Photo-
Nama Puteri sudah sangat ''pasti'' akan dilantik sebagai menpora. Hampir saja jadi wanita pertama menjabat menpora. Ternyata tidak jadi.
Saya yakin Puteri tidak mau jabatan itu. Pun seandainya saya. Lebih enak bagi Puteri untuk tetap di kursi DPR. Apalagi ia tergabung di komisi yang amat ''basah'': Komisi XI yang membidangi keuangan.
Yang Anda terkejut tentu penunjukan Djamari Chaniago. Siapa sangka jenderal yang sudah begitu lama pensiun dapat jabatan begitu istimewa: menko polkam.
Dua jam sebelum dilantik, Djamari dinaikkan pangkatnya dulu: menjadi jenderal penuh. Ini karena menko polkam akan mengoordinasikan Kementerian Pertahanan, panglima TNI, dan kapolri. Tiga-tiganya berpangkat jenderal.
Djamari menjadi orang Sumatera kedua yang menjabat menko polkam. Yang pertama adalah orang Batak: Jenderal TNI Maraden Panggabean. Djamari orang Padang.
BACA JUGA:Disway Gratis
Rasanya Presiden Prabowo ingin main aman. Djamari sangat senior. Usianya sudah 76 tahun. Ia tidak akan canggung menghadapi jenderal-jenderal yang lebih muda.
Saya yakin Djamari sendiri tidak pernah bermimpi bahwa kemudian akan menjabat menko di hari tuanya.
Yang juga menarik adalah penunjukan Mohamad Qodari sebagai kepala staf presiden. Relatif muda. Orang pergerakan.
Intelektual. Mungkin Qodari akan mendapat tanggung jawab sebagai pemegang dashboard kepresidenan.
Begitu krusial masalah pemegang dashboard itu. Selama ini publik tidak tahu siapa sebenarnya pemegang ''delivery office'' Presiden.
Dari reshuffle cicilan kedua membuktikan ''kubu'' PDI Perjuangan hilang sama sekali dari kabinet. Golkar juga kehilangan satu kursi: Kemenpora.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1