Bukan Bintang

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Hari itu Pollard langsung masuk ICU. Cacat jantung bawaan itu bukan penyakit: sulit disembuhkan. Jantung itu harus diganti. Bahwa hari itu tiba-tiba detaknya sangat cepat ada pemicunya: lagi kena virus. 

Pollard menunggu hampir satu bulan. Menunggu ada donor jantung. Tidak banyak jantung di pasaran yang ukurannya cocok dengan Pollard. 

Sampai datangnya Pemilu di Indonesia Pollard belum juga dapat donor. Belum ada orang tinggi-besar yang meninggal. Donor jantung tidak mungkin dari orang hidup. Maka di hari Pemilu itu Pollard harus mengucapkan cinta dari ICU: valentine day.

BACA JUGA:Diduga Coblos Lebih Sekali, Oknum Kades Dilaporkan ke Bawaslu

BACA JUGA:Harga Beras dan Cabai di OKU Timur Tinggi

Dua hari kemudian ternyata datanglah donor. Size jantungnya cocok untuk Pollard. Tanggal 16 Februari kemarin dilakukanlah operasi transplant hati untuk Pollard.

Sukses. 

Berhasil.

Tentu jantung siapa yang didonorkan untuk Pollar dirahasiakan. Yang jelas Pollard sudah bisa berdiri setelah 12 jam operasi. 

Transplant jantung sendiri sudah kian biasa. Sukses rate-nya di atas 95 persen. 

Persoalan datang setelah transplant: ada penolakan atau tidak. 

Di tubuh Anda pun jantung orang lain itu termasuk dianggap benda asing. Tidak dikenal. Harus ditolak. Agar jantung baru itu bisa diterima imun tubuh tidak boleh terlalu kuat. Imun harus diturunkan. Dengan cara makan obat menurun imun. Seumur hidup.

BACA JUGA:Kompetisi Menulis Berhadiah Laptop dan Uang Tunai

BACA JUGA:TMMD 119 Dimulai, TNI AD Komitmen Bangun Insfrastruktur

Obat menurun imun sendiri mengandung risiko: tubuh jadi tembem, mudah diserang virus, tekanan darah naik, dan mengancam ginjal. Tapi apa boleh buat.

Tag
Share