Waspadai Tekanan Darah Rendah pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Risikonya

Ilustrasi Tekanan Darah Rendah pada Anak -istockphoto-
OKU EKSPRES COM- Apakah anak Anda sering tampak lelah meski hanya beraktivitas ringan? Atau ia kerap mengeluh pusing mendadak hingga merasa mual? Jika iya, bisa jadi si kecil mengalami tekanan darah rendah atau hipotensi.
Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, karena bila tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan kerusakan pada organ vital. Yuk, kenali lebih jauh tentang tekanan darah rendah pada anak agar Anda lebih waspada.
Apa Itu Tekanan Darah Rendah pada Anak?
Hipotensi terjadi ketika tubuh tidak mampu mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. Umumnya, tekanan darah normal berada di kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Jika hasil pengukuran berada di bawah 90/60 mmHg, kondisi tersebut termasuk hipotensi.
Namun, pada anak-anak, standar tekanan darah bisa berbeda tergantung usianya. Mengutip University of Iowa Steady Family Children’s Hospital, berikut batas tekanan darah sistolik (angka atas) yang menunjukkan kondisi rendah pada anak:
BACA JUGA:Tips Menjalani Puasa Sehat bagi Penderita Tekanan Darah Rendah
BACA JUGA:Waspada! Anak Juga Bisa Mengalami Hipertensi, Ini Penyebabnya
Anak usia 1–10 tahun: <70 mmHg + (usia dalam tahun × 2)
Anak di atas 10 tahun (termasuk remaja): <90 mmHg
Mengapa Tekanan Darah Rendah Berbahaya?
Tekanan darah menunjukkan seberapa kuat darah mendorong dinding arteri saat mengalir. Darah yang mengalir melalui arteri membawa oksigen ke seluruh organ tubuh.
Jika tekanannya terlalu rendah, tubuh anak tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, organ penting seperti jantung, otak, dan ginjal berisiko mengalami kerusakan.
Bisakah Hipotensi pada Anak Diatasi?
Kabar baiknya, tekanan darah rendah pada anak bisa diobati. Namun, langkah pertama yang terpenting adalah mengetahui penyebab pastinya.