Cegah Anemia Sejak Dini, Lindungi Masa Depan Anak

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Minggu , 17 Aug 2025 - 17:40

Ilustrasi Cegah Anemia Sejak Dini -freepik-

OKU EKSPRES COM - Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah batas normal. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah, sel darah merah rusak lebih cepat, atau terjadi perdarahan hebat yang mengurangi kadar hemoglobin (Hb) secara drastis.

Faktor Risiko Anemia pada Anak

Beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengalami anemia antara lain:

Kelainan genetik, seperti thalasemia dan anemia sel sabit

Kekurangan zat gizi, misalnya zat besi, folat, atau vitamin B12

Penyakit tertentu, seperti autoimun, gangguan sumsum tulang, anemia hemolitik, hipotiroidisme, atau gagal ginjal

Infeksi kronis

Efek samping obat atau paparan bahan kimia

Cedera atau perdarahan berat

Penyakit kanker, seperti leukemia

Gejala Anemia pada Anak

Pada tahap awal, anemia sering tidak menunjukkan gejala yang jelas. Bahkan, beberapa anak mungkin sama sekali tidak merasakan keluhan.

cegah anemia sejak dini, lindungi masa depan anak                            oku ekspres com - anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah batas normal. hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah, sel darah merah rusak lebih cepat, atau terjadi perdarahan hebat yang mengurangi kadar hemoglobin (hb) secara drastis.
faktor risiko anemia pada anak
beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengalami anemia antara lain:
kelainan genetik, seperti thalasemia dan anemia sel sabit
kekurangan zat gizi, misalnya zat besi, folat, atau vitamin b12
penyakit tertentu, seperti autoimun, gangguan sumsum tulang, anemia hemolitik, hipotiroidisme, atau gagal ginjal
infeksi kronis
efek samping obat atau paparan bahan kimia
cedera atau perdarahan berat
penyakit kanker, seperti leukemia
gejala anemia pada anak
pada tahap awal, anemia sering tidak menunjukkan gejala yang jelas. bahkan, beberapa anak mungkin sama sekali tidak merasakan keluhan.
baca juga:bayi juga bisa alami anemia, ini fakta yang perlu orang tua tahu
baca juga:saat anemia menjadi jalan menuju penyakit jantung
kondisi ini sering baru terdeteksi setelah muncul komplikasi, seperti gangguan tumbuh kembang atau masalah pada organ vital, misalnya jantung, otak, dan ginjal.
tanda dan gejala yang mungkin terlihat sebelum kondisi menjadi parah meliputi:
tubuh lemas atau mudah lelah
malas bermain atau berinteraksi
kulit tampak pucat atau kekuningan
mata berwarna kekuningan
jantung berdebar
sesak napas
pusing, sakit kepala, atau nyeri tulang
sering terkena infeksi
berat badan sulit naik
luka yang sulit sembuh
gangguan konsentrasi dan kesulitan belajar pada anak usia sekolah
karena gejalanya mirip penyakit lain, penting untuk segera memeriksakan anak ke dokter jika muncul tanda-tanda tersebut. pemeriksaan dapat meliputi tes darah, aspirasi sumsum tulang, hingga pemeriksaan genetik jika diduga ada kelainan bawaan.
baca juga:anemia vs darah rendah: kenali perbedaannya agar tak salah penanganan
baca juga:cegah anemia pada bayi: panduan nutrisi dan perawatan yang wajib ibu tahu
penanganan anemia pada anak
pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya. beberapa metode penanganan antara lain:
suplemen zat besi dan vitamin
jika penyebabnya adalah kekurangan zat besi atau vitamin (folat dan b12), dokter akan memberikan suplemen sesuai usia dan berat badan anak, serta menganjurkan konsumsi makanan kaya zat besi.
antibiotik atau obat cacing
diberikan jika anemia dipicu oleh infeksi bakteri atau cacing. setelah infeksi diatasi, anemia biasanya membaik.
penghentian atau penggantian obat tertentu
jika obat yang dikonsumsi anak memicu anemia, dokter dapat menghentikan atau menggantinya dengan obat lain yang lebih aman.
transfusi darah
dilakukan pada anemia berat atau untuk penderita thalasemia dan anemia sel sabit.
baca juga:waspadai anemia pada ibu hamil: jenis, dampak, dan cara alami mengatasinya
baca juga:menyusui dan pola makan tepat untuk mencegah anemia pada bayi
transplantasi sumsum tulang
digunakan untuk mengatasi anemia akibat gangguan sumsum tulang, anemia aplastik, atau kanker darah.
cara mencegah anemia pada anak
langkah pencegahan terbaik adalah memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang. beberapa hal yang bisa dilakukan:
berikan asi eksklusif hingga usia 6 bulan, dan hindari pemberian susu sapi sebelum anak berusia 1 tahun
saat anak mulai mpasi, tambahkan makanan tinggi zat besi seperti daging, ikan, bayam, brokoli, buah naga, kentang, tahu, dan tempe
baca juga:waspada! jenis-jenis anemia yang bisa mengancam nyawa
baca juga:rp970 juta dapat apa? ini spesifikasi lengkap honda accord hev hybrid premium di indonesia
jika perlu, berikan suplemen zat besi atau multivitamin sesuai anjuran dokter

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 18 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan