Nomor Dua
PRABOWO-Gibran deklarasi kemenangan di Istora, minta pendukung jangan jumawa. -Foto: YouTube Narasi Newsroom-Gus munir
Awalnya, kata Jimly di podcastnya Wahyu Muryadi, Jokowi ingin Prabowo berpasangan dengan Ganjar. Keduanya sering diajak ke sawah. Tapi Megawati tiba-tiba mengumumkan Ganjar sebagai capres. PDI-Perjuangan kan pemenang Pemilu, masak hanya di posisi Cawapres.
Setelah Ganjar jadi capres, semua partai anggota koalisi pemerintah mengincar posisi cawapres. Golkar mengajukan Airlangga Hartarto, ketumnya. PAN mengajukan Erick Tohir. Demokrat mengajukan AHY. PKB mengajukan Muhaimin. Koalisi terancam pecah. Sudah pecah kecil: Muhaimin ke Anies.
Mulailah dicari cawapres alternatif. Yang bisa membuat semua partai bersatu kembali: disebutlah nama Gibran.
BACA JUGA:Tolak Dukung Prabowo-Gibran, Fedi Nuril Tetap Beri Selamat
BACA JUGA:Ribuan Rumah Tidak Layak Huni di Palembang Menanti Perbaikan
Berhasil. Bagian dari nasib baik anak pertama Presiden Jokowi.
Pemilu sudah berlalu. Tentu masih akan ada perlawanan hukum dan politik. Tapi selisih perolehan suara yang begitu besar apakah masih perlu dipersoalkan. Bila suara Anies dan Ganjar digabung pun belum menyamai perolehan Prabowo-Gibran.
Indonesia perlu move on. Waktunya Indonesia mulai kerja lagi.
Sisi baik dari terpilihnya Prabowo-Gibran adalah: kita tidak perlu melewati masa yang disebut mayat berjalan.
Prabowo-Gibran baru akan dilantik lebih enam bulan lagi. Selama penantian itu pemerintah yang sekarang tetap bisa kerja keras. Bayangkan kalau yang terpilih Anies atau Ganjar, maka pemerintah seperti mayat yang berjalan.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Akui Ada Insiden Terjadi Pada Pemilu 2024
BACA JUGA:Soal USP Dipastikan Dibuat di Sekolah
Prabowo sendiri tampil sejuk tadi malam. Baju kotak-kotak biru mudanya terlihat sederhana. Demikian juga Gibran. Dengan baju yang sama. Tanpa dikancing. Kaus dalam warna hitamnya mencerminkan penampilan mudanya.
Acara tadi malam itu meriah. Di Istora Senayan. Penuh. Meriah. Bukan perayaan kemenangan tapi meriah. Prabowo menyebut nama-nama tokoh yang hadir. Termasuk menyebut nama mantan istrinya: Titiek Soeharto.
Saat nama Titiek disebut, ruang Istora gemuruh. Riuh. Riuh dengan sorakan. Teriakan. Mereka memberi semangat agar keduanya rujuk kembali. Tidak henti-hentinya.