Pertama Coblos

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Yang jelas, setelah itu,.Jawa Pos baik-baik saja.

Menjelang Pemilu berikutnya saya dipanggil ke Progo 5. Itulah rumah Pak Said: di jalan Progo No 5 Surabaya. Itu sudah jadi rumah politik. Siapa saja yang ingin jadi apa saja harus sowan ke Progo.

Ada apa ya?'' tanya saya lagi ke diri sendiri. Saya pasrah saja. Saya pun melangkah masuk ke Progo. Sudah ada dua-tiga orang di sana.

Dik Dahlan kami calonkan sebagai anggota MPR dari unsur Golongan,'' ujar beliau. Saya kaget. Saya? Anggota MPR? Dari Golkar?

Tidak ada kata menolak. 

Ya sudah. 

Tapi ada kesulitan besar. Seorang calon anggota MPR harus terdaftar sebagai pemilih. Itu harus dibuktikan dengan tercantum di daftar pemilih tetap. Padahal nama saya tidak ada di sana.

BACA JUGA:Dukung Pariwisata Danau Ranau, Bangun Plaza Kuliner

BACA JUGA:298 Warga Binaan Nyoblos di Lapas IIB Muaradua

Tidak ada di daftar? Tidak mendaftar?'' tanya staf sekretariat terheran-heran. 

Mereka pun saling berbisik. Ini sudah putusan Pak Said. Beliau itu idu geni –ludah api. Kata-katanya harus terlaksana.

Ya sudah. Akan kami atur,'' kata staf sekretariat tersebut.

Beberapa hari kemudian saya harus menandatangani beberapa dokumen. Saya dianggap tercantum di daftar pemilih tetap di salah satu daerah di Madura. Lalu ada dokumen mutasi: tempat mencoblos di salah satu TPS di Surabaya. 

Di hari pelaksanaan Pemilu saya dapat surat mutasi itu: bisa saya pakai mencoblos Golkar di TPS Tenggilis Mejoyo Surabaya.

Sejak itu saya selalu mencoblos di setiap Pemilu. Pun hari ini. Tadi malam saya paksakan pulang ke Surabaya: demi pilih nomor....Anda sudah tahu. (*)

Tag
Share