Garuda Danantara

Garuda Indonesia masuk daftar perusahaan terbaik se-Asia Tenggara versi Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. -Istimewa-

Oleh: Dahlan Iskan

OKU EKSPRES COM- Garuda Indonesia minta disuntik Rp 17 triliun. Danantara menyetujui Rp 6,5 triliun. Penggunaan uangnya Anda sudah tahu: terbanyak untuk membiayai pemeliharaan pesawat!

Sudah terlalu banyak pesawat Garuda-Citilink yang tidak boleh terbang. Sudah lebih 10 pesawat. Perusahaan tidak mampu membayar biaya pemeliharaan –biar pun pemeliharannya di GMF, anak perusahaan Garuda sendiri.

Maka bandara baru Doho, di Kediri, kini tanpa penerbangan lagi. Tetap buka, tapi tidak ada pesawat yang datang dan pergi –sejak Citilink menghentikan jurusan Jakarta-Kediri pp.

Di layar jadwal perjalanan pesawat di bandara Soekarno Hatta juga terlihat begitu banyak kata ''cancelled''. Dan itu jadwal milik Citilink. Padahal Citilink termasuk favorit saya untuk terbang –di samping Pelita.

BACA JUGA:Disway Malang

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Bagi saya injeksi dana Danantara ke Garuda itu penuh tanda tanya: bukankah dalam homologasi sudah disepakati Garuda kembali sehat dan untung tiga tahun kemudian?

Homologasi itu terjadi tahun 2022. Berarti tahun ini adalah tahun ketiga. Justru Garuda mengalami kesulitan –pun hanya untuk biaya pemeliharaan pesawat.

Homologasi adalah perdamaian antara Garuda dan pihak-pihak yang mengutangi Garuda. Jumlah kreditor Garuda saat itu banyak sekali: 501 kreditor.

Waktu itu Garuda menyatakan tidak mampu lagi bayar utangnya sebesar Rp 142 triliun. Daripada Garuda pailit, kreditor akhirnya setuju damai. Sebagian utang itu jadi saham. Sebagian lagi dihapus. Sebagian lainnya dicicil dalam waktu yang panjang. Dari Rp 142 triliun itu akhirnya hanya 10 persennya saja yang perlu dibayar cicil.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Waktu berhasil mencapai homologasi itu saya angkat topi. Di Disway ini saya ucapkan selamat. Direksi Garuda saya puji setinggi langit. Itu jalan keluar terbaik bagi Garuda. Direksi yang dipimpin Irfan Setiaputra kala itu telah membuat sejarah besar: membuat Garuda menemukan jalan menuju sehat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan