Disway Gratis

Tulisan pertama Dahlan Iskan, yang dibuat 9 Februari 2018. Lima tahun Dahlan Iskan tak pernah absen menulis. (Foto: Disway)-Photo ist-Gus munir

Pak Dahlan akhirnya benar-benar menyerah. "Carikan nama website yang bagus. Kalau saya setuju, saya menulis. Kalau tidak setuju berarti saya tidak akan menulis lagi," jawabnya.

Saya pulang dari apartemen itu dengan perasaan nano-nano. Senang tapi juga senep. Gagal menemukan nama yang disukai berarti mimpi saya untuk menikmati tulisan Pak Dahlan setiap hari harus dikubur dalam-dalam.

Sudah hari ketiga. Nama website itu tak kunjung saya dapatkan. Habis Magrib harus sudah sampai apartemen Pak Dahlan. Mempresentasikan konsep website dengan filosofi namanya.

Saat salat Asar, pikiran saya tidak konsen. Salat tapi pikiran ke mana-mana. Tiba-tiba terlintas nama: Disway. Dahlan Iskan Way. Cerita jalan hidup dan jalan pikiran Dahlan Iskan. Seperti judul buku: The Toyota Way. Itu saja yang disodorkan.

BACA JUGA:20 TPS di Kabupaten OKU Dinyatakan Rawan

BACA JUGA:Ditinggal ke Rumah Keluarga, Rumah Hangus Terbakar

Segera saya kontak Mas Zaini mengabarkan nama Disway. Saya ingatkan agar segera siap-siap ketemu Pak Dahlan lagi. 

Agar lebih lancar, saya belikan oleh-oleh kesukaannya. Seekor ingkung utuh: ayam kremes presto dari Restoran Ny Lina.

"Apa nama website-nya?" tanya Pak Dahlan.

"Makan dulu Abah. Nanti setelah makan saya akan jelaskan. Pokoknya nama website ini saya temukan di tengah-tengah salat Asar," kata saya.

Pak Dahlan tiba-tiba tertawa. Mungkin jawaban saya lucu. "Berarti Anda tidak salat dengan khusuk," komentarnya.

Saya pun ikut tertawa.

Siasat berhasil. Pak Dahlan makan malam dengan lahapnya. Walau dengan porsi yang sangat sedikit. Saya dan Mas Zaini yang harus menghabiskan semuanya.

BACA JUGA:Bubur Ibadah

BACA JUGA:Beras Bansos di Stop Sementara, Ini Alasannya

Tag
Share