Waspadai Anemia Saat Hamil: Ancaman Serius Bagi Ibu dan Janin

Ilustrasi Anemia Saat Hamil-foto:siloamhospitals-Hesti
BACA JUGA:Dodol Agar-Agar Khas Palembang: Camilan Unik yang Wajib Dicoba di Rumah
BACA JUGA:Resep Lakso Palembang, Lezatnya Mi Berkuah Santan Gurih Khas Bumi Sriwijaya
4. Risiko Kelahiran Prematur
Kekurangan sel darah merah selama kehamilan juga dapat menyebabkan bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi prematur berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan dan hambatan dalam tumbuh kembang.
5. Bayi Mengalami Anemia Sejak Lahir
Anemia pada ibu bisa berdampak langsung pada bayi yang dilahirkan, termasuk membuatnya mengalami anemia juga. Hal ini bisa menurunkan nafsu makan dan menyulitkan pemenuhan kebutuhan gizi harian.
6. Kematian Janin
Beberapa studi menyebutkan bahwa anemia dalam kehamilan dapat meningkatkan risiko kematian janin, baik sebelum maupun sesudah dilahirkan.
Cara Mencegah dan Mengatasi Anemia Selama Kehamilan
Untuk mencegah anemia, ibu hamil perlu memperbanyak konsumsi makanan kaya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Nutrisi ini dapat diperoleh dari sumber alami seperti daging merah, telur, sayuran hijau tua, ikan, ayam, serta kacang-kacangan.
BACA JUGA:Rahasia Kopi untuk Rambut Sehat
BACA JUGA:Manfaat Minum Jus Seledri di Pagi Hari untuk Tubuh
Selain itu, dokter biasanya juga menyarankan suplemen zat besi atau tablet penambah darah sebagai bagian dari perawatan kehamilan.
Menjaga asupan nutrisi yang tepat dan rutin memeriksakan kesehatan selama hamil adalah langkah penting untuk melindungi ibu dan janin dari bahaya anemia. Jangan sepelekan gejala seperti lemas, pucat, dan mudah lelah—karena bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal kekurangan darah.