Pasca Lebaran Harga Karet di OKU Timur Anjlok

Harga komoditas karet di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan mengalami penurunan drastis pasca-Lebaran 1446 H. -Foto: Kholid/Sumeks-Kholid
Sunardi (45), petani karet dari Martapura, juga merasakan dampaknya. Ia mengaku kesulitan mencukupi kebutuhan rumah tangga hanya dari hasil kebun.
"Sekarang, penghasilan dari nyadap hanya cukup untuk makan. Itu pun kadang kurang. Biaya sekolah anak, beli pupuk, dan perawatan kebun belum tentu tercover," ucapnya.
BACA JUGA:Seleksi Paskibraka Dibuka, Kesbangpol OKU Gelar Rapat Koordinasi
BACA JUGA:Letkol Yusuf Winarno Resmi Jabat Dandim 0403/OKU
Cuaca buruk kerap memperparah situasi. Saat hujan turun di pagi hari, aktivitas penyadapan terpaksa dihentikan sehingga hasil panen semakin menurun.
"Kadang subuh sudah hujan, nggak bisa nyadap. Hasil makin sedikit, harga juga rendah. Lengkap sudah penderitaan kami," tambah Sunardi.
Senada dengan itu, Murniati (52), petani karet perempuan dari Martapura, juga merasakan ketidakpastian hidup akibat fluktuasi harga.
"Hidup kami bergantung dari karet. Kalau harga turun, kami semua ikut susah. Harga kebutuhan pokok naik, pupuk mahal, biaya hidup makin tinggi. Kami minta pemerintah jangan diam saja. Tolong bantu petani seperti kami," pungkasnya. (*)