Oxagon, Kota Terapung Terbesar di Dunia yang Dibangun Arab Saudi di Laut Merah

Rendering Oxagon, kota terapung terbesar di dunia -Foto Neom-Agrar
OKU EKSPRES - Arab Saudi kembali mencuri perhatian dunia dengan proyek ambisiusnya: Oxagon, kota terapung terbesar di dunia yang merupakan bagian dari megaproyek futuristik Neom. Kota ini dirancang berbentuk segi delapan dan akan dibangun di pesisir Laut Merah, dekat Terusan Suez—lokasi strategis yang menjadi jalur utama perdagangan global.
Oxagon akan menempati luas sekitar 48 kilometer persegi, dengan setengah wilayahnya berada di atas laut. Desainnya yang unik mencakup kanal-kanal yang menghubungkan ruang-ruang kota dan menciptakan tata letak urban yang dinamis serta fungsional.
Kota Masa Depan Berbasis Energi Hijau
Salah satu daya tarik utama Oxagon adalah komitmennya terhadap energi terbarukan. Kota ini akan sepenuhnya ditenagai oleh sumber energi ramah lingkungan seperti tenaga surya, hidrogen hijau, dan sistem penyimpanan energi modern.
Oxagon juga akan menjadi pusat logistik dan pelabuhan otomatis, dengan kapasitas penanganan hingga 3,5 juta kontainer per tahun. Selain itu, kota ini akan terhubung dengan jalur kereta cepat, bandara, dan jaringan jalan utama untuk memperkuat rantai pasokan nasional.
BACA JUGA:Pastikan Kesehatan Warga Binaan, Lakukan Kunjungan Rutin
BACA JUGA:Tingkatkan Hasil Pertanian, Bantu Warga Jemur Jagung
Pusat Inovasi dan Diversifikasi Ekonomi
Dalam rangka mendukung Visi 2030 Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, Oxagon dirancang sebagai pusat riset dan teknologi. Fokus utamanya adalah pada kecerdasan buatan, robotika, manufaktur canggih, serta transportasi otonom yang ramah lingkungan.
Meski menjanjikan transformasi besar, proyek ini tidak lepas dari kontroversi, mulai dari tantangan teknis hingga isu keberlanjutan dan hak asasi manusia. Namun, jika berhasil, Oxagon dapat menjadi simbol pergeseran paradigma dalam perencanaan kota dan pembangunan berkelanjutan di masa depan.