Pilih Bertahan di Lokasi Banjir

Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, terus mengancam ketenangan warganya.-Photo: istimewa-Eris
MURATARA - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan, terus mengancam ketenangan warganya.
Hingga Minggu (9/3), sekitar pukul 14.25 WIB, banjir dengan kedalaman 1 hingga 2 meter sudah memasuki hari ke-10. Luapan air dari Sungai Rawas tersebut menggenangi kawasan Kecamatan Rawas Ilir.
Bagi sebagian besar warga yang terdampak, bertahan di rumah menjadi pilihan utama meskipun mereka menghadapi berbagai kesulitan.
Kekurangan pasokan logistik, listrik yang padam, dan sinyal telekomunikasi yang hilang tak menghentikan mereka untuk tetap tinggal dan menunggu banjir surut.
BACA JUGA:Pria Tua Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi
BACA JUGA:5 Ide OOTD Hijab dengan Topi Bucket, Biar Makin Stylish dan Kece
Rahmad, seorang warga Desa Bingin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, mengungkapkan bahwa banjir yang begitu lama ini menjadi masalah besar bagi warga sekitar.
"Banjir kali ini disebabkan oleh Sungai Musi yang sangat dalam, sehingga aliran Sungai Rawas tertahan. Kami hanya bisa bertahan di rumah, tidak bisa kemana-mana," ujarnya.
Warga juga mengungkapkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama dengan harga barang kebutuhan yang melonjak.
"Harga gas LPG untuk tabung 3 kg mencapai Rp55 ribu, sangat mahal. Kami kesulitan mendapatkan pasokan logistik," tambahnya.
BACA JUGA:Resep Roti Isi Cokelat Tanpa Oven Jadi Menu Sahur Praktis, Lezat, dan Bergizi
BACA JUGA:Kalahkan Southampton, Salah Catat Sejarah Liverpool
Untuk memenuhi kebutuhan, warga setempat kini mengandalkan transportasi air seperti perahu dan ketek, karena banyak jalan yang masih terendam banjir.
Aktivitas ekonomi yang biasanya dilakukan di darat kini terganggu karena akses yang terbatas.