Inovasi Bidang Pertanian Guna Bekali Warga BInaan

Lapas Kelas IIB Muaradua OKU Selatan terus berinovasi dalam bidang pertanian guna membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan yang bermanfaat. -Foto: Hamdal/HOS-Hamdal
OKU SELATAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muaradua OKU Selatan terus berinovasi dalam bidang pertanian guna membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan yang bermanfaat.
Salah satu hasil dari program tersebut adalah panen terong yang dilakukan di kebun lapas pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas Muaradua untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kemandirian dalam penyediaan bahan pangan bagi warga binaan.
Panen tersebut dipimpin langsung oleh Kasi Binadik-Giatja, Hazwirin Ali Sukawan, serta didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kerja, Kresna Hadi Wibowo, dan staf lainnya.
BACA JUGA:Momen Penting Merefleksikan Ajaran yang Diwariskan Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Ikuti Retreat Jadi Modal Berharga Abusama Pimpin OKU Selatan
Menurut Kepala Lapas Muaradua, Hero Sulistiyono, Bc.IP., SH., M.Si., kebun sayuran ini menjadi sarana pembelajaran bagi warga binaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih mandiri dan produktif.
"Kami berharap melalui kegiatan pertanian ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi, tetapi juga keterampilan baru yang bisa mereka manfaatkan setelah masa pembinaan berakhir," ujarnya.
Program pertanian ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan program Asta Cita yang dicanangkan Presiden serta Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Ke depan, panen ini diharapkan menjadi awal dari pengembangan lahan pertanian yang lebih luas dengan berbagai jenis tanaman, guna menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Dua Kantor Dinas Ini di Mura Digeledah Kejari
BACA JUGA:Waspada Kebakaran Beruntun jelang Ramadan
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pola pikir yang lebih kreatif dan produktif bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat. (*)