Piring Kembar

Ilustrasi dualisme PWI dan HPN 2025. -Foto: Disway-Gus munir

Kantor pusat PWI di Gedung Pers Jalan Kebun Sirih Jakarta disegel oleh pemiliknya: Dewan Pers. Kursi keanggotaan PWI di Dewan Pers dikosongkan. PWI kehilangan banyak hal.

Tentu PWI kembar juga menjalar ke provinsi-provinsi. Belum ke semuanya tapi sudah mulai terasa.

Saya tidak tahu HPN yang mana yang lebih meriah. Saya hadir di HPN yang di Banjarmasin karena diminta jadi pembicara seminar masa depan media di sana.

Saya lihat ada gerak jalan, ada penganugerahan piala Adinegoro, dan jamuan makan malam di rumah dinas Gubernur Kalsel Muhidin.

BACA JUGA:Ratu Sofya Bantah Menikah Siri dengan Cornelio Sunny dan Sedang Hamil

BACA JUGA:Ole Romeny Resmi Jadi WNI

Seorang menteri yang dekat dengan Presiden Prabowo hadir di Kalsel: Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di acara jamuan makan malam di rumah dinas gubernur, Fadli memberi sambutan yang banyak mendapat tepuk tangan.

Yang memenangkan hadiah Adinegoro tahun ini wartawan dari media online Kumparan. Namanya: Erandhi Hutomo Saputra. Wartawan muda. Hebat.

Saya bertemu Erandhi di lobi hotel. Ternyata Erandhi yang juga yang memenangkan Hadiah Adinegoro tahun lalu.

Tulisan Erandhi yang dinilai sebagai karya jurnalisme terbaik tahun ini bicara soal PIK2. Yakni hasil investigasinya mengenai proyek real estate di Tangerang utara itu.

BACA JUGA:Lepas Rasmus Hojlund , MU Siap Merugi 32 Juta Poundsterling

BACA JUGA:Kebakaran di Kantor Biro Humas ATR/BPN Diduga Korsleting Listrik

Saya sudah membaca tulisan Erandhi: bagaimana petani dan petambak di sana "kalah" melawan investor.

Tulisan itu terbit di Kumparan bulan Juli tahun lalu. Jauh sebelum heboh PSN PIK2 belakangan ini.

Erandhi tidak peduli dengan perpecahan ini. Ia anggap ini urusan para elite PWI.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan