Dua Guru

Ario Muhammad membuat konten bersama anaknya, Muhammad DeLiang Al-Farabi. -Foto: Instagram DeLiang Al Farabi-Gus munir

"Saya lihat isinya campuran. Ada imajinasi, ada time travel, time machine, dan ada fakta-fakta perang itu sendiri," ujar Ario.

"Berarti The Battle of Badr itu novel?

"Iya. Novel," katanya. "Novel yang ada unsur science fiction," tambahnya.

Bahwa DeLiang lahir di Taiwan, itu lantaran Ario mengawini Ratih Nur Esti Anggraini saat sama-sama menempuh S-2 di Taipei. Ario di teknik sipil, Ratih di computer science. Hamil di sana. Lahirlah DeLiang. Hanya numpang lahir. Ketika si bayi berumur 1,5 bulan Ario-Ratih selesai S-2.

Bakat menulis yang dimiliki DeLiang diketahui saat Ario melihat buku harian anaknya. Yakni ketika DeLiang sudah sekolah di SD di Bristol, Inggris.

BACA JUGA:Richard Lee Bantah Masuk Islam Demi Popularitas

BACA JUGA:Diduga Kapolres Jaksel Terima Suap dari AKBP Bintoro

Ario dan Ratih memang kembali sama-sama dapat beasiswa S-3. Di Bristol, Inggris. DeLiang dibawa ke sana. Dimasukkan SD Negeri di sana. Berat. Belum bisa bahasa Inggris sama sekali.

Setelah DeLiang enam bulan di SD itu Ario dipanggil pihak sekolah. Diberitahu. Anaknya tidak mampu mengikuti pelajaran. Ario minta agar sekolah memberikan tambahan toleransi waktu.

Di tahun kedua DeLiang ternyata mampu mengejar teman-temannya. Bahkan dinilai sangat berprestasi.

Waktu DeLiang kelas lima SD Ario-Ratih sudah menyelesaikan doktor mereka.

BACA JUGA:Harga Minyakita Terkini Masih Mahal, Mendag Beberkan Alasannya

BACA JUGA:Raup Untung Rp2 Juta Per Hari, Pelayan Toko di Tangkap

Mereka pun pulang ke Indonesia. Berikut satu anak perempuan yang lahir di Bristol. Bahkan saat meninggalkan Bristol itu Ratih sedang hamil kali ketiga: hanya melahirkan di Trenggalek.

Ratih memang orang Trenggalek. Begitu lulus SMAN 1 Trenggalek Ratih kuliah di ITS Surabaya. Di jurusan informatika.

Tag
Share