Harimau Lapar

Hermawan Kartajaya di acara MarkPlus di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta.-Foto: HARIAN DISWAY-Gus munir

BACA JUGA:4 Tips Jitu Bikin Kari Padang Seenak Restoran

BACA JUGA:OJK Luncurkan Pedoman Akses Pelayanan Khusus Disabilitas

Ultahnya yang ke-77 bulan lalu ia rayakan di sebuah pesantren kecil di tengah perkebunan sawit di Malaysia. Yakni sekitar satu jam dari Kuala Lumpur.

Pesantren itu kecil sekali. Santrinya hanya 57 orang. Semua santri adalah anak pekerja ilegal dari Indonesia. 

Anak seperti itu tidak bisa sekolah di sana. Tidak diterima. Lalu di antara yang ilegal itu bikin lembaga pendidikan informal.

Hermawan tidur di pesantren itu. Seadanya. Ia ingin berbagi kebahagiaan dengan anak yang hidupnya sulit. Itulah gaya Hermawan berulang tahun. Selalu begitu.

BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Dorong Wakaf Produktif untuk Pemanfaatan Tanah Telantar

BACA JUGA:TPPO dengan Modus Pernikahan WNA Terungkap

Kapan itu ia memperingati ulang tahun dengan cara bermalam di dalam penjara.

Di usianya yang 77, di saat praktik marketing sudah berubah, Hermawan dan MarkPlus-nya masih tetap menjadi daya tarik: lebih 3000 orang marketing kumpul bersamanya kemarin. Sehari penuh.

Kumpul orang marketing sebanyak itu rasanya seperti kumpul harimau –yang semuanya lapar. (DAHLAN ISKAN)

Tag
Share