Halaman Belakang
Saat Presiden Prabowo ke Lima minggu ini, Presiden Xi Jinping juga ke sana ibu kota Peru tersebut.-Photo: istimewa-Gus munir
Mungkin gunung-gunung itu, kelak, akan dibor jadi terowongan panjang seperti di Tiongkok. Agar dari Lima ke Chancay hanya tiga jam.
Tidak. Memperpendek jarak Lima-Chancay bukan prioritas Peru. Apalagi Tiongkok. Memang Tiongkok akan membangun jalan tol di Peru. Tapi bukan itu. Jalan tol yang akan dibangun justru dari Chancay ke pedalaman. Ke perbatasan Peru-Brasil.
Ada yang diincar di sana. Dengan jalan tol itu hasil bumi Brasil bisa dikirim ke Tiongkok lewat Chancay di Peru. Terutama kedelai.
Brazil terkenal sebagai penghasil kedelai dunia. Tiongkok pengimpor kedelai terbesar dunia.
BACA JUGA:Jangan Pakai Knalpot Brong
BACA JUGA:6 Manfaat Tidur di Ruangan Gelap
Kedelai dari pedalaman Brasil harus diangkut ke pantai timur. Lalu dikapalkan ke Tiongkok lewat selat Panama. Jauh sekali.
Dengan jalan tol dari Brazil ke Peru itu tidak perlu lagi rute memutar. Tentu investasi jalan tol mahal. Tapi dengan mengaitkan jalan tol dengan pelabuhan Chancay dua-duanya menjadi lebih ekonomis.
Tanpa jalan lintas negara itu pengembalian modal pembangunan pelabuhan Chancay bisa lebih lama.
Sedang biaya membangun jalan baru itu sendiri akan terbayar dari banyaknya produk Brasil yang melewatinya.
BACA JUGA:7 Tips Menjaga Gigi Agar Tetap Sehat
BACA JUGA:Tidak Gentar Hadapi Serangan Jepang
Brasil tidak punya pantai barat. Biaya melewati terusan Panama lebih mahal dari karcis jalan tol baru menuju Chancay.
Dan lagi Anda sudah tahu: kapal terbesar yang bisa melewati terusan Panama adalah yang ukuran 100 DWT. Jauh lebih kecil dari kemampuan terusan Suez di Mesir: bisa 180 DWT.
Padahal pelabuhan baru di Chancay itu bisa disandari kapal sebesar 500 DWT. Itulah ukuran kapal terbesar di dunia.