OKU EKSPRES - Pada tanggal (7/11/ 2024), dalam pertemuan kelompok Program Analisis Eksplorasi Mars (MEPAG), Elon Musk, CEO SpaceX, mempresentasikan proyek terbaru perusahaan, Marslink.
Dilansir dari sumber thedailyguardian, proyek ambisius ini bertujuan untuk membangun jaringan komunikasi berkecepatan tinggi yang menghubungkan Bumi dengan Mars, yang merupakan langkah penting dalam mendukung eksplorasi antariksa dan potensi kolonisasi Mars di masa depan.
Marslink dirancang untuk mencapai kecepatan transfer data minimal 4 megabit per detik (Mbps), memungkinkan komunikasi langsung antara Bumi dan koloni atau pos-pos robotik yang mungkin akan didirikan di Mars.
Kecepatan ini dipandang penting untuk mendukung misi, baik yang melibatkan robot maupun manusia, sehingga memungkinkan aliran data real-time termasuk video langsung dan pertukaran data segera antara kedua planet.
BACA JUGA:7 Kebiasaan Sederhana untuk Mencegah Pikun Dini dan Menjaga Kesehatan Otak
BACA JUGA:Resep Membuat Rendang Rasanya Seperti di Rumah Makan Padang
Dengan adanya jaringan ini, pengendali misi di Bumi dapat memantau dan memberikan instruksi langsung kepada perangkat-perangkat eksplorasi yang berada di Mars, menjadikannya sebuah terobosan dalam komunikasi antarplanet.
Marslink juga akan memanfaatkan teknologi komunikasi laser yang sudah dikembangkan dalam jaringan Starlink di Bumi.
Teknologi ini dirancang untuk mengatasi tantangan latensi yang saat ini dihadapi dalam komunikasi antara Bumi dan Mars, yang terpisah sekitar 1,5 unit astronomi atau sekitar 225 juta kilometer.
Dengan laser sebagai metode transfer data, Marslink diharapkan dapat menjaga aliran data terus menerus dengan kecepatan tinggi, meskipun tantangan jarak tetap menjadi faktor.
BACA JUGA:Cara Praktis Membuat Mochi Isi Kacang yang Lembut dan Menggoda
BACA JUGA:Bukan Hanya Lipstik, Ini 5 Alternatif Pewarna Bibir yang Harus Kamu Coba
Salah satu visi besar dalam proyek ini adalah menyediakan cakupan komunikasi penuh untuk permukaan Mars.
Marslink akan terdiri dari konstelasi satelit yang mengorbit Mars, serupa dengan konstelasi satelit Starlink yang ada di Bumi.
Ini memungkinkan komunikasi yang lebih luas antara perangkat di permukaan Mars, seperti rover dan satelit pengorbit, yang penting untuk mendukung misi eksplorasi Mars dan potensi kolonisasi di masa depan.