OKU EKSPRES - Pada Mei 2024, Climeworks, perusahaan inovatif dalam teknologi pengurangan emisi karbon, secara resmi meresmikan fasilitas ‘Mammoth’ di Islandia.
Fasilitas ini diakui sebagai pabrik direct air capture (DAC) terbesar di dunia saat ini, dirancang untuk menghilangkan hingga 36.000 ton karbon dioksida (CO₂) dari atmosfer setiap tahun.
Berlokasi di dekat pembangkit listrik tenaga panas bumi Hellisheiði, fasilitas Mammoth memanfaatkan energi panas bumi terbarukan untuk menggerakkan operasinya, yang meningkatkan efisiensi dalam proses penyerapan karbon.
Pabrik Mammoth menggunakan 72 kipas industri besar yang berfungsi untuk menyedot CO₂ langsung dari udara.
BACA JUGA:Bukti Pemerataan Layanan BRI: 1 Juta Agen BRILink Tersebar di 62 Ribu Desa
BACA JUGA:Nasabah di Kecamatan Rupit Nikmati Ragam Keuntungan BRILink
Gas yang telah tertangkap ini kemudian dilarutkan dalam air dan disuntikkan ke dalam batuan basal vulkanik pada kedalaman sekitar 700 meter di bawah tanah. Di sana, karbon dioksida akan mengalami proses mineralisasi, berubah menjadi bentuk padat, dan tersimpan secara permanen di dalam lapisan bebatuan.
Dalam penjelasan Climeworks, proses ini digambarkan sebagai analogi “SodaStream raksasa” yang sangat inovatif dalam pengelolaan karbon, karena karbon dioksida yang tersimpan menjadi tidak akan lagi menguap ke atmosfer.
Fasilitas Mammoth ini sekitar sepuluh kali lebih besar dibandingkan fasilitas sebelumnya, Orca, yang juga milik Climeworks di Islandia.
Dengan kapasitas baru ini, Climeworks berhasil mengembangkan kemampuan penangkapan karbonnya secara signifikan.
BACA JUGA:Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun
BACA JUGA:Jadi Ajang Masuk Pasar Global! Saatnya UMKM Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025
Perusahaan ini menargetkan untuk mencapai skala penyerapan karbon dalam skala megaton pada 2030, dan bahkan skala gigaton pada 2050, sejalan dengan upaya global untuk memperlambat perubahan iklim.
Penangkapan dan penyimpanan karbon di fasilitas Mammoth ini berkontribusi besar pada upaya global dalam mengurangi emisi karbon.
Teknologi ini memastikan bahwa karbon yang telah tertangkap tersimpan secara permanen di dalam tanah, menjadikannya salah satu pendekatan paling inovatif dan berkelanjutan dalam mitigasi perubahan iklim.