BACA JUGA:Gunung Semeru Kembali Erupsi
"Juragan saya seorang dokter," ujar wanita yang memimpin doa itu. Namanyi: Tresi Deice Katupayan. Asal Manado.
"Anda lulusan sekolah tinggi teologi mana?"
"Tidak. Saya bukan pendeta. Saya hanya lulusan SMA," ujar Tresi.
"Cara Anda memimpin kebaktian tidak kalah dengan Pendeta Nico," kata saya.
"Saya ikut pendalaman Al Kitab," jawab Tresi.
Tresi sudah sekitar 20 tahun bekerja di Hong Kong. Satu-satunya anak Tresi baru saja menikah. Tresi diizinkan pulang ke Manado untuk perkawinan anaknyi.
BACA JUGA:Tambah Delapan Perjalanan pada Libur Nataru
BACA JUGA:Pencuri Kambuhan Tertangkap
Tresi ternyata dari gereja yang di Jakarta dipimpin Pendeta Nico: Gereja Bethel Indonesia (GBI).
"Kenapa tidak jadi satu dengan kebaktian jemaat GBI di Hotel Tegal?" tanya saya.
"Itu GBI pimpinan tokoh yang lain," jawab Tresi.
Tresi sudah lebih 10 tahun memimpin kebaktian di bawah pohon seperti itu. Anggotanya hampir 200 orang. Terlihat ada yang dari Kupang, Ambon, Toraja dan Jateng.
Kadang sehari Minggu bisa empat kali kebaktian. Dari 200 itu ada yang hanya bisa pagi tapi ada juga yang bisanya sore.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Prediksi Perayaan Malam Tahun Baru 2024 Meningkat
BACA JUGA:Fokus Solo Karier dari Blackpink