"Kalau di dunia, berapa harga kopi termahal?” tanya saya lagi.
BACA JUGA:Dorong Talenta Paduan Suara Berbakat
BACA JUGA:Wasit Asal OKU Timur yang Viral Usai Insiden PON XXI Aceh-Sumut 2024
"USD 10.000," ujar Nasrullah.
Saya tidak percaya. Itu kan berarti Rp 150 juta/kilogram.
Ia pun menunjukkan bukti. Yakni hasil lelang tahun lalu. Lelang kopi.
Saya ngotot: tidak masuk akal. Seperti apa rasanya.
Nasrullah pun ''emosi''. Ia membuka ransel kecilnya. Ia keluarkan botol pipih mirip botol baja minuman keras. "Saya masih punya sedikit. Pak Dahlan harus merasakannya," ujar Nasrullah.
Saya pun menerima botol baja pipih itu. Saya baca labelnya: Arabica Panama Elida Geisha Natural. Saya buka tutupnya. Saya endus aromanya.
"Saya tidak mau mencoba," kata saya. Tidak tega. Terlalu mahal.
BACA JUGA:Kalah di Kandang, Pendukung Liverpool Desak Cari Pemain Baru
BACA JUGA:Enzo Maresca Punya Syarat Khusus Kepada Jadon Sancho Sebelum Gabung Chelsea
Saya pilih minta teman saya untuk memotret adegan saya lagi memegang botol baja pipih itu. "Boleh foto tapi jangan dimuat di Disway," katanya. "Istri saya juga pembaca Disway. Bisa ketahuan," guraunya.
Ia punya kiat kalau istrinya marah soal hobi mahalnya itu. "Kalau dia minta tas apa saja tidak saya tolak," guraunya.
Saya sungguh tidak pura-pura menolak merasakan kopi termahal itu. Tapi saya ingin juga tahu rasanya seperti apa. Maka ketika Nasrullah menyerahkan botol baja pipih itu ke Benny saya terharu sekali.
Botol itu tidak penuh. Tinggal sisa Nasrullah. Masih ada 15 gram. Botolnya sendiri memang bekas botol minuman keras. Nasrullah menggunakannya untuk kopi termahal agar menimbulkan kesan lebih special.