MARTAPURA - Masuknya musim hujan di Kecamatan Martapura membuat petani sawah tadah hujan di Kelurahan Paku Sengkunyit, Kabupaten OKU Timur, memulai kegiatan penyemaian padi.
Potensi lahan yang sangat baik untuk pengembangan tanaman padi sawah terlihat di sebagian besar lahan sawah di Kelurahan Paku Sengkunyit, yang mengandalkan pengairan tadah hujan.
Petani di Kecamatan Martapura, Kelurahan Paku Sengkunyit, telah memulai penyebaran benih padi sebagai langkah awal setelah kemarau panjang.
Proses penyemaian benih padi, yang merupakan tahapan penting dalam siklus pertanian, dimulai dengan perendaman benih dalam air selama 48 jam.
BACA JUGA:Minta Ibu-Ibu DWP Tak Bergaya Hedon
Ruslan Komarudin, salah satu petani di Kecamatan Martapura, menjelaskan bahwa benih padi direndam selama 24 jam dan diperam selama 24 jam juga.
Tujuannya adalah agar benih padi dapat mengeluarkan akar tunas sebelum ditebar di lahan sawah. "Setelah akar tunas padi muncul, kami petani mulai menyemai benih tersebut di sawah," ujarnya.
Lama penyemaian benih padi bervariasi tergantung pada kebiasaan petani, dan di Kelurahan Paku Sengkunyit, petani menanam bibit padi setelah umur 20-25 hari.
Ruslan Komarudin berharap dengan dimulainya proses penyebaran benih padi, hasil panen padi di Kecamatan Martapura, Kelurahan Paku Sengkunyit, akan meningkat, dan harapannya adalah pupuk tersedia dengan mudah.
BACA JUGA:Banjir Rendam Ratusan Rumah
"Para petani berharap pupuk tidak sulit didapatkan di OKU Timur ini dan cuaca mendukung. Sehingga padi dapat tumbuh dengan baik dan kami dapat memperoleh hasil panen yang melimpah," pungkasnya. (val)
BACA JUGA:Truk Batubara Kecelakaan Saat Konvoi