Ditoto Dito

Kamis 04 Jul 2024 - 20:39 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Perjalanan kemari itu dari Surabaya saya lewat tol arah Solo. Exit di Kertosono, di dekat Masjid Moeldoko. Lalu lewat jalan lama arah ke kota Kediri yang padat truk itu.

Begitu memasuki Kota Kediri kami belok kanan. Melintasi jembatan sungai Brantas. Lalu belok kanan lagi, mengarah ke jalan menuju Nganjuk. Lalu belok kiri, lewat jalan kampung yang sudah diaspal dan dilebarkan.

BACA JUGA:Bakal Gelar Sriwijaya Ranau Gran Fondo Akhir Agustus

BACA JUGA:Warga Serahkan Senpi Secara Sukarela

Keluar dari jalan kampung itulah kawasan bandara mulai terlihat. Luas sekali. Dengan infrastruktur yang menyerupai bandara internasional.

Kesimpulan saya: ini adalah bandara yang begitu mulai dibangun langsung besar. Landasannya pun langsung dibuat 3.300 meter. Lebih panjang dari landasan bandara Juanda Surabaya. Jelaslah Dhoho bukan bandara yang "tumbuh" dari kecil dulu baru kelak diperbesar.

Jalan kampung itu pun sementara. Kini sedang dibangun jalan tol. Dari Kertosono menuju Tulungagung. Melewati samping bandara Dhoho. Kalau tol sudah beroperasi posisi bandara pun sangat strategis.

Di sisi Kediri pembebasan tanah untuk jalan tol itu sudah selesai. Tinggal yang di daerah Nganjuk. Ruas Kertosono-Kediri akan selesai lebih dulu. Disusul Kediri Tulungagung.

BACA JUGA:ASN Setda Diduga Selingkuh dengan Tenaga Honorer

BACA JUGA:Korupsi APD Kemenkes 2020 Rugikan Negara Rp300 M

Waktu saya tiba di Bandara Dhoho pesawat Citilink baru saja mendarat dari Jakarta. Jam 08.20 kembali terbang ke Jakarta. Tiga kali seminggu: Senin, Rabu, Jumat. Selalu penuh.

Sebentar lagi Super Air Jet terbang ke Balikpapan: Selasa, Kamis, Sabtu. Terus bertambah.

Saya jadi ingat Kertajati. Begitu dioperasikan langsung mati.(Dahlan Iskan)

BACA JUGA:Sah! ibu hamil dapat cuti melahirkan hingga 6 bulan

BACA JUGA:10 Warna Cat Rumah yang Bisa Dijadikan Inspirasi

Kategori :