Pasir Putih

Selasa 04 Jun 2024 - 20:50 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Oleh: Dahlan Iskan

Pun kalau Anda tidak bosan, rasanya saya yang mulai bosan: menulis kisah perjalanan ini. Seperti tidak ada urusan lain yang lebih besar saja.

Misalnya soal makan siang yang jadi makan bergizi itu: apanya yang salah. Atau heboh soal habib: keturunan Nabi Muhammad atau bukan.

Benarkah ada yang sengaja menjadikannya isu pertentangan tak kunjung padam di kalangan Islam. 

Begitu banyak kejadian di dalam negeri. Tapi saya di El Paso. Di sebelah pagar perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko. 

BACA JUGA:Gas 3 kg Mencukupi?

BACA JUGA:Main Game Online Berujung Pembacokan

Terus di kawasan itu pun bosan. Sudah berhari-hari yang terlihat hanya gurun. Udaranya pun panas. Jalannya lurus-lurus --membosankan. Hanya seperti menyusuri garis-garis di buku tulis. 

Lalu saya sempat berdebat dengan Janet --sayangnya dia didukung suaminyi: mampir ke Pasir Putih atau tidak. Saya bilang tidak. Mereka bilang harus.

Kapan lagi bisa ke sini,'' katanyi.

Perjalanan begitu jauh. Tidak mungkin mereka akan ke sini lagi hanya untuk ke Pasir Putih. Saya bilang, itu tidak penting. Bukan kasus BTS yang kalah sinar dengan kasus timah --sayangnya mereka tidak mengerti apa itu BTS dan timah.

Janet yang menang. Apalagi suaminyi yang sedang pegang kemudi. Saya masih bilang: "Belum tentu kenyataannya seindah foto-fotonya."

BACA JUGA:PLN Minta Maaf Terjadinya Gangguan Listrik

BACA JUGA:Libur Lebaran Haji, 300 Ribu Tiket KA Sudah Ludes Terjual

Rupanya Janet telah melihat Google: betapa menakjubkannya White Sand. Di tengah gurun bersemak dan berladang minyak itu ada satu kawasan yang sangat berbeda. Luasnya mungkin satu kabupaten sendiri --kabupaten di Sulsel. Mencolok.

Kategori :

Terkait

Jumat 20 Sep 2024 - 20:32 WIB

BBPOM Jakarta Aktifkan 2 Layanan ini

Jumat 20 Sep 2024 - 18:14 WIB

Bonita Sufiati

Kamis 19 Sep 2024 - 20:56 WIB

Arus Kuat