Puting Beliung

Sabtu 25 May 2024 - 22:56 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Tiba-tiba terdengar suara seperti bom. Tidak tahu itu apa. Belum banyak dipasangi kamera seperti pesawat sekarang.

Tidak diketahui apa yang terjadi jangan-jangan bom. Seminggu sebelumnya bom memang meledak di pesawat Amerika, almarhum PanAm, yang terkenal dengan 'peristiwa Lockerbie'.

Yang terlihat hanyalah penanda di kockpitnya: bahwa mesin nomor 3 bermasalah. Takut terbakar pilot mematikan mesin nomor 3.

Lalu mesin nomor 4 juga terindikasi bermasalah. Takut terbakar. Dimatikan juga. Maka pesawat hanya terbang dengan dua mesin di sayap kiri. Terbangnya agak miring.

BACA JUGA:Kerusakan Lebih Parah. Gubernur Bakal Bantu Perbaikan Infrastruktur

BACA JUGA:Diterjang Bnajir Jembatan Gantung Putus

Maka pilot memutuskan menurunkan ketinggian dan balik ke bandara Honolulu.

Awak yang bertanggung jawab atas mesin minta izin ke pilot: untuk meninggalkan cockpit turun ke lantai bawah. Langkah yang berbahaya. Pesawat 747, Anda sudah tahu, penumpangnya berada di dua lantai.

Turun ke bawah itu keputusan yang sangat beresiko --bisa terlempar keluar. Tapi tanggung jawabnya sebagai engineering sangat besar. Pilot mengizinkan.

Saat itulah ia lihat dinding pesawat jebol. Selebar pintu. Pintu pesawat itu terlepas: pintu cargo. Letaknya di bawah deretan kursi penumpang nomor 8-9-10-11 dan 12. Berarti agak di depan.

BACA JUGA:Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan

BACA JUGA:Air Sungai Komering Meluap, Rumah Warga Kebanjiran

Dua kursi paling pinggir di nomor-nomor itu hilang bersama penumpangnya. Yakni yang duduk di kursi G dan H. Salah satu kursi tersebut tidak berpenumpang sehingga yang terlempar keluar bukan 10 tapi 9 orang.

Pesawat mendarat kembali dengan selamat di Honolulu. Semua penumpang dievakuasi. Yang 9 orang tidak ditemukan. Tenggelam di lautan Pasifik. Mungkin ada yang sudah tercabik-cabik saat terhempas lewat mesin.

Ayah salah satu yang meninggal itu, warga Selandia Baru, seorang ahli mesin pesawat. Sang ayah melakukan penelitian pribadi. Boeing memberi akses padanya. Semua data dibuka.

Hasilnya sama dengan penyelidikan pihak berwajib: tidak ada unsur bom. Tidak ada kesalahan manusia. Pun kesalahan teknik. Penyebab tunggalnya adalah badai di atas Hawaii.

Kategori :