Untung Siksa

Sabtu 18 May 2024 - 21:12 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Deretan bangku paling depan untuk jaksa dan timnya menunggu sidang dimulai. Di bangku kanan. Yang kiri depan untuk bangku tunggu pengacara.

Kami duduk di bangku nomor 3 dari belakang. Hanya bisa berbisik pelan.

Sambil menunggu, saya membaca komentar para perusuh. Posisi HP saya agak tinggi. Terlihat oleh petugas keamanan yang duduk jauh di depan sana. Ia memberi isyarat tangan.

Saya tahu: di ruang pengadilan Amerika tidak boleh memotret. Si petugas mungkin mengira saya akan memotret. Maka saya menurunkan posisi HP. Terlindung sandaran bangku. Saya meneruskan membaca komentar. Sambil menunduk. Ternyata juga dikirimi isyarat tangan. Rupanya tidak hanya dilarang memotret. Main HP pun tidak boleh.

BACA JUGA:Beri Imbauan Kamtibmas Saat Shalat Jumat

BACA JUGA:Bedeng Dua Pintu Hangus Terbakar

Antara bangku-bangku pengunjung dan aparat persidangan ada pemisah. Anda sudah biasa melihatnya di film-film. Hakim berada di altar depan sana. Tempatnya lebih tinggi dari siapa pun. Kursi para yuri berderet di dekat dinding di kiri hakim. Posisi kursi para yuri menghadap hakim. Berarti juga agak menghadap ke semua aparat persidangan, termasuk menghadap terdakwa.

Lurus di seberang hakim adalah podium untuk jaksa dan pengacara. Jaksa dan timnya sendiri duduk di deretan kursi kanan podium. Terdakwa dan pengacara duduk di deretan kiri podium.

Di depan hakim persis, di kursi bawah, ada satu tempat untuk notulen persidangan. Dia mencatat apa saja yang diucapkan hakim, jaksa, terdakwa, pengacara, para saksi. Kemampuan menulis cepatnya sangat khusus. Zaman dulu pakai huruf Steno, agar bisa menulis secepat orang bicara. Mungkin sampai sekarang.

Petugas seperti itu tidak ada di pengadilan kita. Mungkin kita yang benar --akhirnya. Peralatan rekam sudah demikian majunya. Pun rekaman video. Lengkap dengan teksnya.

BACA JUGA:RLS di OKU Timur Masih Setara Kelas 2 SMP

BACA JUGA:1.500 Cyclist dari 17 Negara Siap Taklukkan Antangin Bromo KOM X

Tapi bukti hukum memang beda dengan bukti elektronik.

Beberapa menit kemudian hakim masuk. Dari pintu samping depan. Hakim tunggal. Para jaksa bangkit, melewati pembatas, duduk di kursi deretan jaksa. Pun pengacara. Dan penulis Steno.

Tidak ada yuri hari itu. Deretan kursinya kosong.

Terdakwa dibawa masuk. Lewat pintu samping kedua. Ia ditenteng oleh tiga petugas keamanan. Tangannya diborgol. Pun tetap diborgol selama persidangan. Tiga petugas keamanan berdiri di kiri, kanan dan belakang terdakwa. Nyaris mepet orang yang diborgol itu. Penjagaan yang ketat.

Kategori :