JAKARTA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan adanya potensi tanah longsor di 10 kecamatan.
Potensi tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2024 saat hujan lebat.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan, menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), 10 kecamatan yang berpotensi terjadi longsor yakni 8 kecamatan ada di Jakarta Selatan dan 2 kecamatan di Jakarta Timur.
Dijelaskan Isnawa, 8 kecamatan di Jakarta Selatan yang berpotensi terjadi longsor bulan ini yakni di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
BACA JUGA:Mahasiswa UNRI Dipolisikan Rektor
BACA JUGA:Kopi Sumsel Bakal Mendunia?
Sementara 2 kecamatan di Jakarta Timur yang berpotensi terjadi pergerakan tanah meliputi wilayah Kecamatan Kramatjati, Pasar Rebo.
Dikatakan Isnawa, pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah atau longsor jika curah hujan di atas normal.
"Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," kata Isnawa kepada Disway.id pada Kamis, 9 Mei 2024.
"Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," tambah Isnawa.
BACA JUGA:Comeback, Real Madrid Lolos Final Liga Champions
BACA JUGA:Barcelona Bidik Nunez
Untuk itu, Isnawa meminta Camat dan Lurah, Camat, serta masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi longsor pada saat hujan lebat.
Kenali Tanda dan Antisipasi Tanah Longsor
Dikutip dari laman resmi BPBD DKI Jakarta, gerakan tanah atau biasa disebut tanah longsor, merupakan peristiwa perpindahan bahan pembentuk lereng (berupa tanah, batuan, bahan timbunan atau campuran diantaranya) yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Tanah longsor bisa terjadi karena berbagai macam pemicu seperti curah hujan, gempa bumi, erosi hingga aktivitas manusia.