Parit dalam bahasa Arab disebut Khandaq. Dari situlah perang ini pun disebut Perang Khandaq.
BACA JUGA:Cocok untuk Beristirahat dan Nikmati Keindahan Alam
BACA JUGA:Listrik Sering Padam, Warga Mengeluh
Sahabat Disway, Mas Bajuri, selalu membawa jemaah umrah Bakkah ke lokasi parit itu. Sekitar sembilan kilometer di utara masjid Nabawi.
Tentu paritnya sudah tidak ada. Sudah jadi jalan besar. Jalan utama di pinggir utara Madinah.
Di lokasi parit itu kini berdiri Masjid Tujuh. Ke masjid inilah Mas Bajuri membawa jemaah umrahnya berziarah.
Tujuh masjid itu, kata Mas Bajuri, dulunya adalah pos-pos perang. Lalu dijadikan masjid. Jadilah monumen perang.
BACA JUGA:Ratusan Kerbau di OKI Mendadak Mati
BACA JUGA:Sosialiasasi Pemutakhiran dan Pemetaan Objek PBB-P2
Kini tujuh masjid itu disatukan menjadi satu masjid besar: Masjid Tujuh.
Mungkin Iran ingin mengambil Perang Khandaq sebagai spirit. Tapi di langit tidak bisa dibuat parit. (*)
BACA JUGA:Pantai Bidadari Jadi Primadona Wisatawan
BACA JUGA:Gotongroyong Bersihkan Dahan dan Rumput Minimalisir Pemadaman Listrik