Tanpa Bogang

Rabu 03 Apr 2024 - 22:22 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

Ada arena sepak bola jauh di sana. Ada arena tertutup. 

Banyak juga yang main bulu tangkis. Mereka bawa net sendiri –pakai tiang knock down. Ada yang main mirip sepak takraw dengan bola mirip bola bulu tangkis.

Ada pula mainan anak-anak. Trampolin. Gokart listrik. Meriah. Ramai. Pun bukan di akhir pekan.

Jam 7 pagi berisik yang sama masuk kamar lagi. Saya longok ke luar jendela: sudah banyak kelompok senam di sana. Saya turun lagi ke lobi. Menyeberang. Satu jam di situ. Berkeringat. Pun di suhu sejuk 20 derajat.

Di setiap kota Tiongkok seperti itu. Pun ketika akhirnya saya ke kota level dua: Shenzhen. Saya kembali tinggal di Four Point. Dari jendela bisa lihat lapangan bertaman luas. Penuh dengan kelompok pesenam. Dengan berbagai gaya. Saya tinggal turun ke lobi. Menyeberang. Pilih saja gabung yang medium impact.

Jam 21.00 tepat, polisi memasuki lapangan. Pakai mobil golf. Klaksonnya dibunyikan berkali-kali: tanda waktu berolahraga selesai. Besok pagi harus kerja. Semua bubar.

BACA JUGA:Kejagung Dalami Aliran Pencucian Dana Korupsi Harvey Moeis

BACA JUGA:Siapkan Fasilitas Kesehatan dan Informasi

Kecuali satu kelompok kecil. Mereka terus latihan gerakan baru. Tanpa musik. Boleh. Saya pun gabung ke kelompok itu. Ingin bisa gerakan itu. Sulit. Ada gerakan shuffle -nya.

Saya hampir absen olahraga satu hari: harus berangkat pukul 06.00. Dari Meizhou di provinsi Guangdong. Menuju Putian di provinsi Fujian. Setelah acara di Putian harus ke Changzhou. Sehari penuh di jalan tol. Pukul 20.00 baterai hampir habis. Mobil harus isi listrik. Di jalan tol selalu ada tanda: mana saja rest area yang ada charger mobil listriknya. Memang belum di semua rest area. Tapi sangat banyak. Standar. Pasti fast charging: 30 menit bisa penuh lagi.

Di jalan tol Jakarta-Surabaya juga sudah ada beberapa charger mobil listrik. Menjelang Lebaran ini ditambah lagi. Tapi belum ada penandanya di jalan tol. Masih harus cari info di internet. Itu pun tidak jelas mana yang slow dan mana yang cepat. 

Harusnya charger yang slow dihapus saja. Total. Tidak ada gunanya. Justru mengecoh. Charger lambat hanya cocok untuk di rumah. Atau di kantor. Bukan di jalan tol. 

Hyundai harusnya mengganti charger slow itu. Misalnya milik Hyundai yang di rest area Sragen itu.BACA JUGA:Menlu Retno Beri Pujian Film Budi Pekerti

BACA JUGA:Berkas Kasus Pembunuhan Anak Tamara Tyasmara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Waktu mobil diisi listrik di dekat Xiamen itu, saya akan nganggur 30 menit.  Saya pun ambil speaker mini. Rest area ini luas sekali. Lokasinya di sela-sela perbukitan. Saya pun senam di situ. Di bawah lampu besar. Sendirian. 

Saya pilih gerakan senam dari banyak lagu Mandarin. Siapa tahu ada yang bergabung. Tidak ada. Tetap sendirian. Setengah jam. Berkeringat. Ganti baju di toilet.

Kategori :