BACA JUGA:Ratusan ODGJ di Palembang Dapat Bantuan
Sejarah kepresidenan Amerika akhirnya menulis bahwa bapak bangsa mereka memiliki simpanan: wanita kulit hitam. Sampai punya anak enam orang. Namanyi: Sally Hemings. Rahasia itu tersimpan rapi. Sampai akhirnya tidak bisa lagi ditutupi.
Biar pun masih keturunan proklamator, menurut Best tidak ada dampaknya bagi kehidupannya. ''Saya tidak pernah membicarakan soal keturunan Jefferson,'' ujarnya pada koran Sacramento Bee. ''Waktu bertemu teman pun tidak bicara soal Jefferson,'' tambahnya.
Soal ''keturunan siapa'' memang sering jadi bahan ngobrol saat bertemu kenalan. Lalu saling mencocokkan. Saling merasa masih satu rumpun keluarga. Begitu juga di laman ''Bani Fir'aun''.
Caffey sendiri tergiur untuk tes DNA karena panggilan jiwa. Terutama setelah ke Mesir. Lalu melihat patung Ramses III. Ia memandangi wajah patung itu. Lama. Terutama bentuk matanya. Ia merasa wajahnya sangat-sangat mirip dengan Ramses III.
BACA JUGA:Kompak jadi Begal di Sumsel
Setelah itu ia merasa dirinya mirip sekali dengan Ramses. Ia seperti melihat dirinya di sosok patung itu. Lalu menjalani tes DNA di 23andMe, tempat di mana saya menjalaninya delapan tahun lalu.
Di Amerika kini tidak penting memperdebatkan siapa keturunan siapa. Cukup tes DNA. Tidak buang-buang energi. Tidak sampai harus konflik –seperti yang pernah saya tulis: klaim siapa keturunan Ba Alawi.
Caffey sendiri pemilik perusahaan cyber security. Sejak tahun 2017 lalu. Yakni sejak berkunjung ke Israel. Di sana ia ikut rapat keamanan cyber. Lalu terlihat olehnya layar laptop peserta rapat di sebelahnya. Ia bisa baca dokumen yang ada di layar itu. ''Harusnya ia melindungi kerahasiaan dokumen itu dari pandangan orang lain,'' kata Caffey dalam hati.
Sejak itu Caffey terpikir: bagaimana bisa membuat program agar orang lain tidak bisa melirik rahasia di layar laptop miliknya.
BACA JUGA:Kompak jadi Begal di Sumsel
Lalu Caffey bertemu beberapa ahli keamanan cyber di Israel. Ide barunya ia kemukakan.
Tidak mudah. Mereka bilang sistem digital tidak bisa mengatasi. ''Bagaimana kalau lewat retina mata?'' katanya pada para ahli itu.
Setelah berbulan-bulan diriset akhirnya ditemukan: sebuah dokumen di layar komputer hanya bisa dibaca oleh yang bersangkutan. Atau oleh orang yang diberi wewenang membacanya.
Misalkan Anda kirim email ke teman Anda. Teman beneran maupun teman mata sapi. Maka teks email itu hanya bisa dibaca oleh Anda dan si mata sapi. Orang yang retina matanya tidak direkomendasikan tidak bisa membacanya.
BACA JUGA:Ganjar Gelisah Polemik Pelanggaran