Angka Digital

Jumat 08 Mar 2024 - 22:49 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

Bagaimana kalau menuliskannya salah? Bisa di tipe-ex. Lalu diulangi. Yang seperti itu sering terjadi. Baik karena salah angka maupun salah bentuk. Semua disaksikan oleh anggota KPPS maupun saksi-saksi dari partai dan pengawas Pemilu.

Setelah pengisian lembaran rekap itu selesai para saksi memeriksa. Dicocokkan dengan hasil penghitungan suara. Kalau ada kesalahan diubah. Kalau sudah pas semua membubuhkan tanda tangan.

BACA JUGA:Bawa Misi Berbeda

BACA JUGA:Tips Memilih Skincare Halal

Begitu semua saksi tanda tangan, itulah momentum yang paling membahagiakan anggota KPPS. Ada yang tepuk tangan. Satu tahap penghitungan selesai. Tinggal juru foto sekaligus upload yang belum selesai bertugas.

Di dalam negeri, itu baru kebahagiaan tahap satu. Masih ada proses penghitungan suara kotak satunya lagi. Di luar negeri hanya ada satu kotak suara: untuk Pilpres. Di dalam negeri masih ada tiga kotak lagi. Tiga? Empat! Masih ada empat kotak lagi: DPRD kab/kota, DPRD provinsi, DPR, dan DPD.

Masuk perekapan kotak kedua hari sudah senja. Sudah mulai gelap. Apalagi kotak ketiga dan keempat.

Itu tantangan tersendiri bagi petugas foto seperti Dhina: pencahayaan.

Dhina tidak menemukan kesulitan. TPS-nyi di sebuah gedung yang penerangannya cukup.

Di Riyadh TPS-nya di luar gedung. Sampai perlu bantuan lampu sorot dari kedutaan.

BACA JUGA:8 Manfaat Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Natasha Temani Desta Saat Sakit, Netizen Berharap Rujuk

Cara motretnya yang beda-beda. Ada yang lembaran rekap itu ditempel didinding: lalu difoto. Itu dilakukan di Riyadh.

Ada juga yang memilih kertas lembaran itu dihampar di lantai. Lalu difoto dari atas. Itulah yang dilakukan Dhina di Mojokerto.

Pemotretan itu perlu latihan karena bukan potret biasa. Foto itu akan diunggah ke sirekap. 

Dhina harus membuka dulu aplikasi sirekap dari KPU. Ada barcode-nya. Ada pilihan di situ: unggah foto.

Kategori :