Rekor Kambing

Senin 22 Sep 2025 - 22:22 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Oleh: Dahlan Iska

OKU EKSPRES.COM - Saya pegang rekor diri sendiri: 10 hari tidak berhenti makan kambing. Maksud saya: daging kambing. Siang kambing. Malam kambing.

Tebakan Anda benar: itu karena saya harus makan masakan halal selama di Beijing awal September tadi. Semua restoran halal menu utamanya kambing. Buku menunya tebal, tapi tiap halamannya selalu ada kambing.

Selingannya: la mian –mie tarik. Kuahnya juga terasa kuah kambing. Selingan lain: daging ayam. Aromanya juga kambing. Tentu masih ada sayur-sayuran. Bumbunya terasa kambingnya.

Untung sarapan paginya di hotel. Lebih banyak sayur, roti, bakbao (tujuh jenis bakbao), mie, jagung, telo, kentang, labu, telur direbus air teh, salad, bubur xiao mi, bubur delapan jenis kacang-kacangan, dan susu kedelai. Hampir tidak ada daging.

BACA JUGA:Disway Malang

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Begitu menjelang siang mulailah berpikir: ke resto yang mana siang nanti. Ada enam resto halal di sekitar hotel saya. Namanya beda-beda menunya hampir sama.

Papan nama resto halal umumnya berwarna hijau. Ada tulisan 清真 kecil di sebelah nama resto yang ditulis besar. Kadang ada juga tulisan Arab amat kecil yang bunyinya ''halal''. Di restoran yang sangat besar kadang ada tulisan Arab ukuran kecil yang bunyinya bismillahirrahmanirrohim.

Yang di sekitar hotel semua tulisannya Mandarin. Tidak ada tulisan Arabnya. Memang kelas resto ini kelas sederhana. Hotel ini berlokasi di pinggiran timur Beijing. Hotelnya juga kecil. Di ruko. Tapi dibuat modern. Minimalis tapi ditata dengan sangat apik –mirip hotel kecil di Jepang.

Menjelang senja kesibukan kembali sama: soal di mana makan malam. Pilihan pertama pasti sate kambing. Di resto mana pun daging kambingnya pasti empuk. Gurihnya amat-amat.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Satenya bisa lima jenis: sate campur lemak, sate iga yang masih ada tulangnya, sate campur tulang muda, sate ukuran jumbo dengan tusuk dari besi panjang, sate jerohan kambing.

Yang tidak ada: gule kambing. Lain kali, kalau pergi lama begini, perlu sangu bumbu gule. Lalu merayu pelayan resto untuk membikinkan gule. Pasti mau. Kan hampir tiap hari makan di situ. Mau mereka modifikasi juga boleh: dicampur bumbu sate.

Kategori :