OKU EKSPRES.COM - Kursi pelatih Ruben Amorim di Manchester United (MU) semakin goyah usai kekalahan telak 0-3 dari Manchester City dalam Derby Manchester, Minggu (14/9/2025).
Hasil tersebut bukan hanya memperburuk catatan awal musim Setan Merah, tetapi juga memicu gelombang kritik dan seruan pemecatan dari para pendukung di media sosial.
Tagar bernada negatif terhadap manajer asal Portugal itu pun mendominasi lini masa.
Dalam empat laga awal Premier League 2025/26, United baru mengoleksi satu kemenangan dan terdampar di posisi ke-14 klasemen.
Catatan kemenangan Amorim sejak menggantikan Erik ten Hag pada November lalu hanya 22%, terendah di antara pelatih Premier League yang masih aktif.
BACA JUGA:Real Madrid Incar Kobbie Mainoo dari Manchester United
BACA JUGA:Manchester United Negosiasi Senne Lammens, Onana dan Bayindir Terancam
Sejak kehadirannya, United bahkan hanya meraih 31 poin—paling sedikit di antara tim besar Inggris pada periode yang sama.
Start buruk ini menjadi yang terparah bagi MU sejak musim 1992/93, awal era Liga Inggris modern di bawah Sir Alex Ferguson.
Kritik tajam juga diarahkan pada pilihan taktik Amorim yang tetap bersikukuh menggunakan formasi 3-4-3, sistem yang sebelumnya ia terapkan di Sporting Lisbon, meski dinilai tidak cocok dengan komposisi skuad United saat ini.
Gary Neville, legenda MU sekaligus pundit Sky Sports, menilai Amorim terlalu kaku dan lamban dalam merespons situasi tim.
“Saya merasa apatis menonton mereka kalah. Tidak ada emosi, bahkan lebih buruk dari rasa marah,” ujarnya.
BACA JUGA:Gagal Dapatkan Carlos Baleba, Manchester United Bidik Morten Hjulmand
BACA JUGA:Dikritik Ronaldo, Manchester United Renovasi Carrington Rp1,1 Triliun
Neville menambahkan, jika United kembali tumbang melawan Chelsea pekan depan, tekanan terhadap Amorim bisa mencapai puncaknya.