Tekanan darah tinggi yang terjadi akibat penyempitan salah satu atau kedua arteri yang mengalirkan darah ke ginjal.
BACA JUGA:Fakta Hubungan Diabetes dan Hipertensi yang Perlu Kamu Tahu
BACA JUGA:Kendalikan Hipertensi dengan 5 Kebiasaan Sehat Ini
Stenosis Arteri Ginjal
Penyempitan ini bisa disebabkan oleh penumpukan plak lemak (aterosklerosis) atau kelainan berupa penebalan otot dan jaringan dinding arteri ginjal (fibromuskular displasia). Kondisi ini berisiko menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
2. Gangguan Hormonal
Beberapa kondisi yang memengaruhi keseimbangan hormon juga bisa memicu hipertensi sekunder, misalnya:
Sindrom Cushing
Produksi hormon kortisol berlebih akibat obat kortikosteroid atau tumor di kelenjar hipofisis/adrenal dapat memicu tekanan darah tinggi.
Aldosteronisme
Tumor atau pertumbuhan sel berlebih pada kelenjar adrenal bisa memicu produksi aldosteron yang terlalu banyak. Akibatnya, ginjal menahan garam dan air, kehilangan kalium, dan tekanan darah meningkat.
BACA JUGA:Jangan Remehkan! Gula Darah Terlalu Rendah Bisa Picu Hipertensi
BACA JUGA:Kunci Kendalikan Hipertensi Esensial agar Tekanan Darah Tetap Stabil
Pheochromocytoma
Tumor langka ini biasanya muncul di kelenjar adrenal dan memicu produksi hormon adrenalin dan noradrenalin secara berlebihan, memicu lonjakan tekanan darah mendadak atau tekanan darah tinggi jangka panjang.
Gangguan Tiroid