BACA JUGA:Bahaya Hipertensi! Waspadai Risiko Gagal Ginjal Kronis
4. Berat Badan Berlebih
Semakin berat badan bertambah, semakin besar volume darah yang diperlukan tubuh untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan. Aliran darah yang meningkat ini akan memberikan tekanan lebih besar pada dinding arteri, sehingga memicu hipertensi.
5. Kurang Bergerak
Jarang beraktivitas membuat detak jantung cenderung lebih tinggi. Detak jantung yang cepat memaksa jantung bekerja lebih keras dan menambah tekanan pada pembuluh darah. Gaya hidup pasif juga sering dikaitkan dengan obesitas, yang turut meningkatkan risiko hipertensi.
6. Perokok Aktif dan Pasif
Kebiasaan merokok maupun sering terpapar asap rokok orang lain bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Zat kimia dalam rokok membuat arteri menegang dan mempersempit jalur aliran darah.
7. Penggemar Makanan Tinggi Garam
Asupan garam berlebih membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.
BACA JUGA:Makanan dan Minuman Ini Harus Dihindari Pengidap Hipertensi
BACA JUGA:Kenali 6 Jenis Hipertensi dan Penyebabnya Sebelum Terlambat
8. Pecandu Alkohol
Minum alkohol berlebihan berkontribusi terhadap naiknya tekanan darah. Pada wanita, lebih dari satu gelas alkohol per hari sudah dapat memengaruhi tekanan darah, sementara pada pria risikonya meningkat bila minum lebih dari dua gelas per hari.
9. Pengidap Penyakit Tertentu
Orang yang memiliki kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit ginjal, atau sleep apnea juga lebih rentan terkena hipertensi.
Jika kamu termasuk salah satu kelompok di atas, mulai sekarang terapkan pola hidup sehat. Perbanyak makan sayur dan buah, batasi konsumsi garam, jaga berat badan ideal, rutin berolahraga, serta hindari rokok dan alkohol. Dengan begitu, risiko hipertensi dan komplikasinya dapat ditekan.