Dasco Sicilia

Sabtu 28 Jun 2025 - 18:45 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Dasco kelihatan senang saja dengan julukan ''orang Sicilia'' itu. Di obrolan ini ia masih sekali lagi menyebut kata ''orang Sicilia'' itu. Padahal orang Sicilia, Italia, dikenal sebagai --Anda sudah tahu.

"Ibu saya Palembang. Ayah saya Lampung Saya lahir di Bandung. Sekolah di Manado," ujar Dasco setelah berhenti tertawa soal Sicilia.

Ia bercerita di Lampung sudah selesai membangun rumah. Bukan rumah biasa. Rumah adat. Disebut rumah Balai Agung. Lokasinya di Pahoman Bandar Lampung.

Tak terasa kami ngobrol sampai 1,5 jam. Hari itu jadwal Dasco tetap padat. Padahal Presiden Prabowo sedang melakukan kunjungan kerja ke Bali. Kalau saja presiden di Jakarta Dasco tidak akan berani berjanji bertemu siapa pun. Atau bisa saja janji, tapi disertasi catatan: bisa batal mendadak karena dipanggil presiden.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Hampir saja saya tidak bisa bertemu Pak Dasco. Sore sebelumnya pesawat yang saya tumpangi dari Pontianak telat tiba di Jakarta setengah jam. Ini musim padat. Sulit cari tiket. Saya pasrah. Tidak jadi ke Yogyakarta –memenuhi undangan Butet Kartaredjasa– menonton pameran foto dan video dengan tema Eling Sangkan Paraning Dumadi –ingat pada asal usul.

Saya ingin melihatnya untuk tahu apakah Butet masih sangat anti Jokowi-Gribran –dari yang dulunya amat memuja. Apakah foto dan video yang dipamerkan masih soal politiknya itu.

Pameran itu sendiri sebulan penuh. Masih ada waktu. Kalau saja malam itu saya ke Yogyakarta alangkah sulitnya paginya cari tiket ke Jakarta untuk Pak Dasco.

Usai ngobrol politik itu kami ke Surabaya naik mobil. Tidak ada lagi tiket pesawat. Pun kereta api. Saya pun tahu: ternyata di setiap rest area di jalan tol kini sudah dilengkapi charging mobil listrik. Semuanya. Bahkan aneka pilihan: ada yang 25 kw, 50 kw, 100 kw, dan 200 kw –yang terakhir itu 25 menit baterai sudah kembali penuh. Saya berdoa semoga yang 100 kw DC itu segera ada di semua rest area.

BACA JUGA:Jay Idzes Diincar Aston Villa dan Klub Top Serie A

BACA JUGA:Calvin Verdonk Bikin Bangga, Jadi Fullback Terbaik Eropa

Tiap kami berhenti isi ulang selalu ada mobil listrik yang juga isi ulang. Pertanda mobil listrik sudah begitu banyaknya.

Di sepanjang perjalanan kami pun masih membicarakan Dasco dan perannya di negara ini. Ia sosok menarik dan penting jadi bahan kajian politik.

Kategori :