OKU EKSPRES.COM - Aktor Jourdy Pranata membagikan pandangannya mengenai praktik perjodohan yang masih terjadi di sebagian keluarga Indonesia.
Menurutnya, perjodohan bukanlah hal yang perlu ditolak mentah-mentah.
“Aku sih terbuka aja kalau ibuku mengenalkan seseorang. Kalau menurut mereka baik, ya kenapa tidak dicoba dulu,” ujar Jourdy saat melakukan media visit ke kumparan belum lama ini.
Ia menekankan bahwa kunci utama dalam perjodohan adalah komunikasi antara anak dan orang tua. Menurutnya, keterbukaan dan pembicaraan dua arah sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.
BACA JUGA:5 Jenis Gula Alternatif yang Lebih Sehat, Aman untuk Diabetes dan Diet
BACA JUGA:5 Jenis Pewarna Bibir Selain Lipstik yang Wajib Kamu Coba!
“Komunikasi itu penting banget. Kita harus tahu apa tujuan di balik perjodohan itu, apakah memang demi kebaikan atau ada maksud lain. Jadi, harus tetap terbuka dan realistis melihat kemungkinan terbaik ke depannya,” jelasnya.
Sebagai pria keturunan Minang, Jourdy pun cukup akrab dengan tradisi mahar atau uang panai yang dikenal di beberapa daerah di Indonesia.
Ia menyebut bahwa mahar adalah simbol penghormatan dari pihak pria kepada perempuan, yang perlu dikomunikasikan dengan semua pihak terkait.
“Kalau di Minang dikenal ada konsep laki-laki ‘membeli’ perempuan. Di Makassar juga ada uang panai. Nilainya bisa berbeda tergantung pendidikan atau status perempuan, tapi semuanya kembali ke budaya dan perlu dibicarakan bersama,” tambahnya.
BACA JUGA:Audiensi Wali Kota Bekasi, Menteri Nusron Tekankan Kerja Sama untuk Percepat Sertipikasi Aset Pemkot
BACA JUGA:Muncul Krisis Ekologi di Jambi Akibat Aktivitas Tambang
Isu perjodohan dan mahar ini terasa makin relevan baginya saat memerankan tokoh Fadly dalam film terbaru Starvision, Jodoh 3 Bujang.
Dalam film drama komedi yang diangkat dari kisah nyata ini, Fadly digambarkan panik saat ayahnya tiba-tiba memintanya segera menikah.
Film Jodoh 3 Bujang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025.