Lutfy Azizah

Jumat 30 May 2025 - 20:01 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Akhirnya Lutfy membentuk admin WA. Sopirnya kian banyak. Admin-lah yang membaca WA. Admin pula yang menugaskan sopir untuk melayani permintaan –lewat WA juga.

Admin WA itu dia beri nama Zendo. ''Zen'' adalah nama anaknya: Abizen. ''D'' dari delivery. ''O'' dari order. Zendo pun kian populer di Tulungagung. Sampai punya 115 driver.

BACA JUGA:STKIP Muhammadiyah OKU Timur Unjuk Gigi di PKM 2025

BACA JUGA:Dinkes OKU Selatan Genjot Pelayanan Posyandu Lansia

Di Tulungagung, Zendo mengalahkan Gojek dan Grab? "Tidak bisa disebut mengalahkan. Zendo sudah ada lebih dulu," kata Lutfy.

Zendo dimulai tahun 2012. Go-Jek dan Grab baru masuk Tulungagung lima tahun kemudian. Orang di sana sudah hafal motto Zendo: "Zendo, Apa Aja di Mana Aja".

Yang menemukan kehebatan Lutfy adalah tokoh Muhammadiyah bernama Ghufron Mustaqim. Ia adalah ketua Sumu –Sarikat Usaha Muhammadiyah– Yogyakarta.

Ghufron menilai Zendo bisa dikembangkan ke mana-mana. Tentu harus lebih modern. Tidak lagi hanya lewat WA. Harus pakai aplikasi. Ghufron pun mencarikan orang Muhammadiyah yang ahli membangun aplikasi.

BACA JUGA:Kevin Diks Bawa FC Copenhagen Juara Piala Denmark Sebelum Gabung Timnas

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Dikabrakan Tolak Perpanjangan Kontrak Senilai Rp7,3 Triliun

Ghufron adalah alumnus Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Ia juga pernah menjadi ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

"Sekarang Zendo berjalan bersamaan. WA tetap jalan. Aplikasi mulai jalan," ujar Lutfy. "Sampai kelak aplikasinya sempurna. Sekarang masih belum sempurna," tambah Lutfy.

Beda dengan yang lain, di Zendo driver mendapat hak 80 persen. Itu karena Zendo harus pro umat. Bahkan untuk pengembangan ke-27 kota pun Zendo belum memungut apa pun. Hanya memberikan lisensi.

"Biar Muhammadiyah yang mengaturnya kelak," ujar Lutfy.

Anak Lutfy kini sudah besar. Sudah SMP. Ibunyi meninggal lima tahun lalu. Kanker payudara sang ibu tidak tertolong. RS di Tulungagung tidak bisa menangani. Lutfy kirim ibunda ke RS Baptis di Kediri. Dua minggu di situ meninggal dunia.

BACA JUGA:Ikonik di Kota Nanas Dibangun Ulang

Kategori :