OKU EKSPRES - Misteri di balik warna bulu oren pada kucing akhirnya terpecahkan. Setelah puluhan tahun membuat para ilmuwan penasaran, kini tim peneliti dari Universitas Kyushu di Jepang berhasil mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab atas warna khas kucing oren.
Selama ini, para ahli menduga bahwa gen “oren” berada di kromosom X, yang juga menjelaskan mengapa sebagian besar kucing oren adalah jantan, sementara kucing betina dengan warna calico atau tortoiseshell (campuran hitam dan oren) jauh lebih umum. Namun, gen spesifik yang dimaksud tetap menjadi teka-teki—hingga kini.
Dipimpin oleh Profesor Hiroyuki Sasaki, seorang genetikus sekaligus pecinta kucing, tim ini menemukan bahwa semua kucing dengan bulu oren memiliki mutasi khusus pada gen ARHGAP36, tepatnya berupa penghapusan kecil di bagian DNA yang tidak mengkode protein.
Menariknya, temuan ini juga dikonfirmasi oleh studi independen dari Stanford University di AS, dan keduanya dipublikasikan bersamaan dalam jurnal Current Biology pada 15 Mei 2025.
BACA JUGA:Fenomena Brain Rot dan Bombardilo Crocodile, Meme Absurd yang Menguasai Dunia Maya
BACA JUGA:Cegah Aksi Premanisme
Mutasi Gen yang Tidak Mengubah Protein, Tapi Ubah Warna
“Yang membuat ini menakjubkan adalah bahwa bagian gen yang hilang bukan bagian yang menyusun protein, melainkan bagian pengaturnya,” jelas Sasaki. Mutasi ini menyebabkan gen ARHGAP36 tetap aktif di sel penghasil pigmen, sehingga memicu produksi warna oren (pheomelanin) dibandingkan warna gelap (eumelanin).
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel DNA dari 67 kucing—termasuk kucing domestik dan data dari bank genetik global—dan hasilnya konsisten. Gen ARHGAP36 menunjukkan aktivitas lebih tinggi di area bulu oren dibanding area hitam atau putih pada kucing calico.
Bukan Hanya Bulu, Mungkin Juga Pengaruhi Kepribadian?
Menariknya lagi, gen ARHGAP36 juga aktif di otak dan kelenjar hormon, sehingga ada kemungkinan mutasi ini memengaruhi hal lain, termasuk perilaku kucing. “Banyak pemilik kucing percaya kucing oren lebih ramah atau manja,” kata Sasaki sambil tertawa. “Belum ada bukti ilmiah, tapi ini menarik untuk diteliti.”
BACA JUGA:Miris Marak PHK di Industri Media
BACA JUGA:Pudji Prasetijanto Hadi Jabat Sekjen di Kementerian ATR/BPN
Ke depan, Sasaki berencana menelusuri asal-usul mutasi ini, bahkan hingga ke lukisan kucing Mesir kuno atau mumi kucing. “Siapa tahu, mungkin kucing oren sudah ada sejak zaman Firaun,” ujarnya.