OKU EKSPRES - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, resmi memberikan izin kepada klub-klub amatir untuk memanfaatkan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Namun, izin ini tidak berlaku untuk klub yang bermain di Liga 1 dan Liga 2.
Penggunaan dana APBD hanya akan diperbolehkan untuk tim-tim yang berkompetisi di Liga 3 dan Liga 4. Kebijakan ini direncanakan mulai berlaku pada musim kompetisi 2025–2026.
Erick Thohir menjelaskan bahwa larangan bagi klub Liga 1 dan Liga 2 menggunakan dana APBD mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 22 Tahun 2011 serta persyaratan lisensi klub profesional. Penggunaan dana daerah oleh klub profesional dinilai berpotensi membuka celah korupsi.
Sebaliknya, klub amatir diizinkan menerima dukungan APBD karena biaya operasional mereka jauh lebih kecil.
BACA JUGA:Eriska Ungkapkan Dirinya Resmi Berpisah dengan Young Lex
BACA JUGA:Harris Vriza Resmi Mempersunting Haviza Devi Anjani
Erick menilai bahwa pemberian dana kepada klub amatir dapat membantu mereka berpartisipasi di level lokal tanpa beban anggaran yang besar.
Ia mencontohkan, nantinya tim gabungan dari Kecamatan Tebet dan Pasar Minggu bisa bersaing menghadapi tim dari wilayah lain seperti Jakarta Utara, Timur, Barat, hingga Kepulauan Seribu.
Pada level nasional, klub-klub amatir yang lolos akan tampil di Liga 3 dan mengikuti kompetisi yang akan dibahas dalam Kongres Biasa PSSI pada 4 Juni 2025 di Jakarta.
Menurut Erick, pembangunan sepak bola nasional harus seimbang: ada ruang untuk investasi besar, namun pembinaan akar rumput di masyarakat juga tak boleh dilupakan.
BACA JUGA:Mau Pisang Goreng Kering dan Renyah? Hindari 4 Hal Ini!
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah Paling Cocok untuk Perempuan dan Dibutuhkan di Masa Depan
Rencana ini akan menjadi bagian penting dari agenda Kongres dan sejumlah pertemuan PSSI lainnya.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih transparan, adil, dan berkualitas.
Diharapkan, melalui pembinaan di level bawah, akan lahir talenta-talenta baru yang mampu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia.