Saya perhatikan siapa pemiliknya: PLN. Berarti yang 207 tadi juga PLN. Strumnya tertulis: 200 kwh. Ada juga tulisan Extra Fast di bagian bawahnya. Sedang yang milik Hyundai tadi mungkin hanya 25 kwh –saya baca semua tulisan di situ tidak ada info soal berapa kwh.
Memang banyak informasi di medsos: di rest area mana saja ada stasiun charging. Tapi tidak menjelaskan di mana kecepatannya berapa.
BACA JUGA:Langkah Efekktif Untuk Berhenti Merokok
BACA JUGA:Kartika Putri Tak Menyesal Dirinya Meminta Capres Pintar Mengaji
Kalau saja yang di KM 519 itu extra fast cukuplah dua kali charging. Hanya kehilangan waktu 20 menit kali dua. Masih ok. Toh bisa dimanfaatkan ke toilet atau minum kopi.
Dan lagi hematnya luar biasa. Dua kali charging extra fast itu hanya menghabiskan Rp 120.000 x 2: Rp 240.000. Bandingkan kalau pakai mobil bensin –nonsubsidi– habis Rp 1.200.000.
Saya tidak akan jera Jakarta-Surabaya pakai mobil listrik. Asal jangan Tesla. Stasiun charging tadi itu tidak ada yang cocok untuk Tesla. Itu seperti charging iPhone dan android. (*)
BACA JUGA:Dewi Perssik Umumkan Akan Menikah dengan Seorang Pilot Tahun Ini
BACA JUGA:Sulit Masuk Skuat Utama, Kalvin Phillips Senang Dipinjamkan ke West Ham