"Saya tidak melaporkan dr Surya. Yang saya perkarakan itu akun TikTok," ujar Della. "Pemilik akunnya saja saya tidak tahu," tambahnyi.
Setelah tahu pemilik akun itu seorang remaja putri Della kaget. Lebih kaget lagi ketika tahu rekan sejawatnya sendiri yang berada di balik remaja putri tersebut.
Setelah polisi mengungkap siapa di balik akun TikTok tersebut Della ingat peristiwa dua tahun lalu. "Waktu itu dokter Surya menelepon saya. Hampir satu jam," ujar Della.
Isi pembicaraan: soal pengadaan cath lab di RSUD. Intinya dokter Surya tidak setuju ada dua cath lab di Pangkalpinang.
BACA JUGA:Infrastruktur hingga TPS Dikeluhkan
BACA JUGA:Tak Mudik, Inul Tetap Bagikan THR
Della mengaku bahwa dia hanya ketempatan. Pengadaannya oleh Kemenkes. Mesin itu sekarang sudah tiba. Sedang dipasang. Sekalian menunggu tenaga yang kini sedang dilatih di Tiongkok.
Apakah tidak terlalu banyak Pangkalpinang punya dua alat cath lab?
"Dilihat dari jumlah pendaftar BPJS yang dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta dua cath lab tidak berlebihan," ujar Della. "Bahkan saya dengar akan tiba satu cath lab lagi untuk satu RSUD Kabupaten di Bangka ini," tambahnyi.
Memang agak aneh kalau motif video TikTok itu persaingan cath lab dan monopoli keahlian menjalankannya. Dua-duanya kan milik Pemda --provinsi dan kota. Bisa dimengerti kalau pemilik cath lab pertama adalah RS swasta. Itu pun tidak akan sampai pada tingkat seserem di TikTok itu.
"Ternyata benar-benar kejadian kan bahwa pengadaan alat canggih dihambat oleh praktik seperti itu," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin. Ia memang lagi disorot tajam soal untuk apa mengadakan begitu banyak cath lab sampai ke tingkat RS kabupaten.
BACA JUGA:Perjalanan Spiritual Chef Bobon, Tak Berniat Mualaf, Pulang dengan Syahadat
BACA JUGA:Cara Mengempukkan Daging Tanpa Panci Presto
Sedih. Kini satu-satunya dokter yang bisa menjalankan mesin cath lab di Bangka ditahan. Alatnya ikut "tertahan". Pasien yang sudah antre jadi korban.
Anda pun pasti sedih bahwa medsos dipakai alat fitnah seperti itu. Apalagi sesama dokter. Sesama profesi. Sesama cari uang di ladang yang sama.
Polisi pasti akan menawarkan jalan tengah. Siapa tahu ada yang mau minta maaf secara terbuka. Lalu ada yang mau memaafkan. Mumpung ini adalah hari-hari terakhir bulan Puasa. Sebentar lagi Lebaran Idulfitri tiba. Maaf lahir batin.(Dahlan Iskan)