JAKARTA- Akses permodalan merupakan salah satu aspek penting untuk mengembangkan usaha agar naik kelas. Tak terkecuali bagi para perempuan, di mana peran mereka sangat besar di bidang ekonomi.
Melalui sinergi Holding Ultra Mikro (UMi), yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk, serta Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM), upaya untuk mengangat pemberdayaan perempuan pun terus dilakukan.
Mengingat UMKM atau pun kelompok industri kecil di Indonesia, banyak dikelola oleh perempuan, seperti produk makanan, pakaian jadi, tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta barang anyaman dan rotan.
Tercatat, partisipasi perempuan dalam UMKM pun mencapai sekitar 60%, merupakan jumlah yang signifikan.
BACA JUGA:BAWASLU: Potensi Pelanggaran Tertinggi, Aparat Tidak Netral
BACA JUGA:Serangan KKB di Intan Jaya, 1 Personil Gugur
Dalam hal ini, Holding UMi melalui PNM menyediakan produk pinjaman Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), mampu membantu para perempuan dalam mengakses permodalan.
Berlaku bagi usaha mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha, kelompok ini pun dapat membangun dan mengembangkan usaha bersama.
Tidak hanya permodalan, Mekaar juga memberikan akses kepada perempuan terhadap bahan baku dan distribusi.
Dalam sinergi Holding UMi, PNM mampu menyalurkan Rp41,57 triliun kepada 15 juta pelaku usaha wanita melalui PNM Mekaar.
BACA JUGA:Tak Digaji 6 Bulan, Karyawan PDAM Datangi Disnakertrans
BACA JUGA:Selama 2023, Terdapat 830 Janda di OKU Timur
Apabila dibandingkan dengan Grameen Bank, lembaga pembiayaan di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006.
Dari situs resminya, Grameen Bank secara akumulasi telah menyalurkan pinjaman kepada 10,45 juta orang.
Sama seperti PNM, mayoritas nasabah lembaga tersebut adalah kalangan perempuan yang mencapai 97%.