OKU EKSPRES - Tiongkok kembali mencatatkan langkah besar dalam penelitian energi fusi nuklir dengan meluncurkan perangkat plasma canggih bernama Chixiao atau "Crimson Skyblade."
Perangkat yang dikembangkan oleh Institut Ilmu Fisika Hefei di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok ini dirancang untuk mendukung pengembangan material yang akan digunakan pada reaktor fusi nuklir masa depan, sering disebut sebagai "matahari buatan."
Chixiao memiliki panjang 15,5 meter (sekitar 51 kaki) dan berat 22,5 ton.
Perangkat ini mampu memancarkan plasma secara terus-menerus dengan tingkat partikel yang luar biasa tinggi per meter persegi per detik, dan dapat beroperasi tanpa henti selama lebih dari 24 jam.
BACA JUGA:Jepang Izinkan Eksperimen Hibrida Manusia-Hewan untuk Kembangkan Organ Transplantasi
BACA JUGA:Nomor SIM Termahal Dunia Terjual di Dubai Seharga Rp13,5 miliar
Fungsi utamanya adalah menguji ketahanan material yang akan menjadi dinding reaktor fusi, yang harus mampu bertahan di bawah kondisi ekstrem seperti aliran plasma intens dan suhu sangat tinggi.
Dipimpin oleh Profesor Zhou Haishan, tim peneliti menghabiskan lebih dari lima tahun untuk menyelesaikan berbagai tantangan teknis demi menciptakan perangkat ini.
Nama Chixiao sendiri diambil dari pedang legendaris dalam sejarah Tiongkok, melambangkan kekuatan dan ketahanan.
Peluncuran Chixiao menjadi langkah penting dalam mewujudkan energi bersih yang berkelanjutan melalui fusi nuklir.
BACA JUGA:5 Pantangan bagi Penderita Asam Urat
BACA JUGA:Bye-Bye Pipi Bengkak! Tips Mudah Mengurangi Lemak di Wajah
Dengan perangkat ini, pengujian material untuk membangun penghalang kokoh di sekitar reaktor fusi akan lebih efektif.
Keberhasilan operasi reaktor fusi yang efisien dan stabil di masa depan diharapkan dapat membuka jalan bagi generasi listrik yang tak hanya ramah lingkungan tetapi juga tak terbatas.
Melalui inovasi ini, China semakin membawa harapan baru bagi masa depan energi dunia.