Celeng Banteng

Minggu 22 Dec 2024 - 21:42 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

"Bisa laku" itulah kuncinya.

Kalau tidak bisa laku pabrik itu akan kembali sulit. Untuk bisa laku itu Anda harus menghadapi dua kenyataan: bersaing dengan produk Tiongkok --apalagi kalau banyak yang selundupan.

BACA JUGA:Sosialisasi Program Strategis, Kementerian ATR/BPN Diapresiasi DPR RI

BACA JUGA:Jamin Pertumbuhan Ekonomi 2025

Anda juga harus bisa meyakinkan pemerintah agar mau berpihak pada produksi dalam negeri.

Jadi kalau Anda tidak punya latar belakang bisnis tekstil apakah Anda akan nekat ikut lelang.

Ada juga orang yang ikut lelang dengan niat semata agar bisa menang. Setelah menang akan dijual lagi. Atau, sebelum ikut lelang pun sudah tahu siapa yang menyuruh ikut lelang.

Bisakah salah satu kreditor saja yang ikut lelang?

Boleh. Dari daftar kreditor Sritex saya melihat ada satu yang punya latar belakang tekstil: IndoBharat. Perusahaan India itu. Yang mempailitkan Sritex itu sendiri.

BACA JUGA:59% Tiket KAI Sudah Ludes Terjual

BACA JUGA:SSB Palembang Soccer Skills Sukses Juara 2 Turnamen Sepak Bola Antar SSB U-12

Memang IndoBharat hanya produsen bahan baku tekstil. Rayon. Bahan baku sintetis. Kalau sampai Indo Bharat yang kelak terpilih menjadi pemilik baru Sritex maka ini ibarat kambing makan kerbau. Atau celeng makan banteng.

Mungkin IndoBharat, di mata Sritex, hanya seukuran celeng. Tidak mungkin bisa makan banteng.

Jangan salah. Ia celeng yang punya induk puluhan celeng gemuk di India sana.

Kalau itu sampai terjadi yang patut disesalkan satu: kok perusahaan nasional itu jadi perusahaan asing. Seolah kita tidak bisa membela dan membina perusahaan nasional.

BACA JUGA:Kalah dari Filipina, Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF

Kategori :