Ikut Muda

Minggu 31 Dec 2023 - 22:46 WIB
Reporter : Gus munir
Editor : Gus munir

"Tidak".

"Ada alergi obat?" tanya dokter.

"Ada".

"没问题," kata dokter. "Nggak usah minum obat."

Selesai. 

"Berapa?" tanya saya.

"Pembayaran di lantai bawah," jawab asisten dokter.

BACA JUGA:Guardiola Larang Pemain Pamer Kekayaan di Media Sosial

BACA JUGA:Barcelona Goda Greenwood dengan Transfer Rp40 Juta Euro dan Nomor Punggung 10

Kami pun turun ke lantai saat pertama datang.

"多少钱?" tanya saya sambil membayangkan kata dokter “mahal lho” tadi.

Ternyata hanya 110 yuan. Sekitar Rp 230.000.

Dahi cucu terkecil saya, Andretti, pernah kena pojokan meja. Di tempat rekreasi di Amerika. Luka. Berdarah. Dibawa ke dokter. Diplester sederhana. Habis Rp 7 juta.

Kembali ke restoran di seberang jalan, Ayrton sudah bisa makan. Habis satu mangkok la mian. Bisa meneruskan tugasnya sebagai manajer rombongan.

Ia yang memutuskan kita semua ke mana-mana harus naik subway. Saya tidak berkomentar. Ikut saja. Subway adalah kendaraan umum untuk rakyat jelata. Murah. Hanya Rp 12.000 sudah bisa ke Disneyland di pinggir kota Shanghai. Bisa Rp 250.000 pakai taksi.

Saya ingin tahu: bagaimana anak muda menyelesaikan masalah di stasiun kereta bawah tanah. Yang semua hal harus berurusan dengan mesin. Yang semua instruksinya pakai bahasa Mandarin. Apalagi ini di Shanghai: jaringan kereta bawah tanahnya teruwet di dunia. Paling banyak jalurnya. Paling luas jangkauannya.

Kategori :