Dana itu sudah cair di tahun 2019. Hasil perputarannya sudah bisa untuk memberikan beasiswa kepada 1.400 mahasiswa. Bahwa bangunannya baru selesai kemarin itu karena mendadak ada Covid-19.
"Saya rektor baru saat itu. Saya berpidato di sini untuk acara peletakan batu pertamanya," ujar Rektor ITB Prof Dr Reini Wirahadikusumah. "Hari ini tinggal dua bulan saya jadi rektor. Saya pidato lagi di sini untuk peresmiannya," tambahnya.
BACA JUGA:Produk Indonesia Rasa Belanda
BACA JUGA:STY Panggil 6 Pemain Senior mengarungi Piala AFF 2024
Prof Reini juga baru mendarat dari Amerika. Dia dari MIT: menjalin kerja sama penulisan bersama antara peneliti MIT dan ITB.
"Kerja sama dengan lembaga sekelas MIT kan mahal. Yang sulit, kami harus menemukan cara agar bisa murah," ujar Reini. "Berhasil," tambahnya.
Baru sekali ini saya menyaksikan gaya rektor ITB berpidato. Jauh dari formal. Penuh improvisasi. Bergaya apa adanya.
Juga baru sekali ini melihat gaya perminyakan ITB menampilkan acara doa. Yang memimpin doa: ketua jurusan. Baju dan celananya seperti baru pulang dari ladang minyak. Sangat alami. Tanpa dibuat-buat seolah si pembawa doa punya koneksi khusus dengan Tuhan.
BACA JUGA:Soal Nama Panggung, Rina Nose Terinspirasi dari Candaan Hidung Pesek
BACA JUGA:Dinar Candy Ternyata Sering Kirim Uang Kepada Lina Mukherjee Saat Jalani Hukuman
Datuk Low Tuck Kwong tidak menyampaikan pidato. Ia memang rendah hati. Yang berpidato atas nama Datuk adalah Filda Citra Yusgiantoro, putri Purnomo.
Datuk tampil hanya untuk menekan tombol dan menggunting untaian bunga. Usianya 76 tahun tapi jalannya masih tegak. Wajahnya penuh dengan senyum.
Dalam penerbangan dari Halim ke Bandung saya duduk di sofa sebelah Datuk. Tapi dalam penerbangan 20 menit itu Datuk lebih banyak mendengarkan obrolan saya dengan Alex. Direktur Bayan ini adalah menantu Purnomo. Alex seorang doktor ilmu hukum ekonomi, perusahaan, dan keuangan dari University of California Berkeley.
Ketika makan malam, saya duduk di sebelah kiri Datuk. Purnomo di sebelah kanannya. Banyak guru besar dan doktor perminyakan ikut hadir. Ada generasi doktor lulusan Amerika. Ada generasi doktor lulusan Prancis. Doktor-doktor yang lebih muda sudah bercampur lulus dari banyak negara.
BACA JUGA:Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Langsung Dipecat
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp158,6 Triliun