BACA JUGA:Bersejarah, Timnas Indonesia Libas Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Cek Klasemennya
Saya hanya berhasil melewati beberapa orang yang antre di depan saya. Saya minta izin baik-baik. Mereka dengan senang hati mempersilakan. Saya pun sering memberi kesempatan orang yang kepepet waktu seperti itu.
Saya lihat orang di depan saya: copot sepatu. Sepatu pun harus dimasukkan mesin pemeriksaan. Satu menit rasa satu jam.
Setelah melewati security barulah saya lega. Saya langsung lihat boarding pass. Harus ke gate berapa.
Tulisan di boarding pass terasa kabur. Emosi saya mungkin membuat darah terlalu banyak naik ke kepala. Lama-lama tulisan jelas: Gate 30. Jauh. Belok. Lari!
Sampai di gate masih ada tiga orang yang antre mau naik pesawat. Saya lega. Tidak perlu usap keringat. Udara dingin.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tumbangkan Arab Saudi di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
BACA JUGA:KPK Harap Mantan Gubernur Kalsel Bisa Kooperatif
Tibalah giliran saya untuk boarding. Barcode di boarding pass saya tempelkan di cahaya scanner. Tidak muncul bunyi tiiit dan warna hijau. Saya coba lagi. Sama. Coba lagi. Tidak bisa.
Petugas pun datang. Dia memeriksa boarding pass saya.
"Anda salah penerbangan", katanyi.
"Ini kan benar, American Airlines.".
"Benar".
"Jurusan Chicago O'Hare"
"Benar".
"Apanya yang salah?"